Wednesday, May 30, 2012

Autis...

Aku sering tersenyum sendiri ketika membaca kembali tulisan-tulisan yang aku buat dan aku share di beberapa jejaring sosial, seperti facebook dan blogger ini sendiri. Terkadang terlintas untuk menghapus sebagian postingan yang menggelikan. Tapi, biarlah.. Toh, mungkin hanya aku sendiri yang membacanya. Toh, hanya aku sendiri juga yang menikmatinya. Dan ga tau kenapa, rasanya timbul semacam kebahagiaan tersendiri ketika aku bisa merangkai kata yang aku sendiri menilainya apakah baik atau buruk. Yang penting bagiku enak dibaca. Masalah dimengerti atau tidak, setiap orang punya sudut pandang tersendiri dalam mengartikan setiap kalimat.

Ah, asyiknya mengautiskan diri dengan tulisan.
Aku bisa tertawa, menangis, bahagia, resah, dan sebagainya untuk memberitahukan dunia meski dunia sendiri tak mendengarku. Tapi aku tak peduli, seenggaknya aku punya suara sekarang.. Aku bebas dan merdeka dengan semua yang aku rasakan.

Hal yang paling menyenangkan dalam menulis adalah ketika tulisan itu mampu membuka hati orang lain untuk mengajaknya menuju kebaikan. Rasanya senang sekali ketika ada orang lain mendapat hidayah hanya lewat kata-kata yang tak seberapa, apalagi sampai membuat orang lain menangis bahagia.. (He~he~)

Sahabat pena...
Siapapun kamu yang membaca tulisanku...
Mohon maafkan bila ada tulisan yang tak baik dan tak bermutu...
Jangan dicontoh bila ianya melewati rambu-rambu kebaikan,,,
Ambil saja yang baiknya yaa...
Afwan Jiddan... ^^

Monday, May 28, 2012

Tentangmu :: Sahabat Fillah :')

Ada banyak hal yang ingin saya ceritakan tapi tak bisa lewat lisan. Karena bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan. Dan kalau boleh jujur, saya lebih suka bahasa tulisan daripada bahasa lisan. Dalam bentuk apapun itu. Mungkin itu juga salah satu alasan kenapa saya lebih suka komunikasi via sms daripada telepon.

Saya yang berkepribadian 'Plegmatis' mengakui secara tegas bahwa saya memang lebih sering atau tepatnya lebih menyukai metode belajar yang mengutamakan mata dan telinga daripada mulut. Mata yang belajar lewat melihat, mengamati, mengawasi dan memperhatikan. Telinga yang lebih banyak mendengar dan mulut yang lebih sering tertutup supaya kinerja otak saya bisa menyimak dengan lebih seksama tanpa berisik. Begitulah saya.


Dahulu.. Sebelum saya mengetahui kepribadian ini, saya selalu bingung harus bagaimana agar saya menikmati proses belajar-mengajar dimanapun yang saya bisa. Seiring berjalannya waktu sampai saya dipertemukan dengan seorang murabbi yang amat berpengaruh terhadap perubahan kepribadian saya. Namanya mb Istiqomah.

Entah dengan cara apa dan bagaimana proses konkritnya, ketika murabbi saya berganti menjadi mb Isti, pandangan saya mengenai liqo' berubah 180 derajat. Kalau dahulunya saya ogah-ogahan datang, kali ini saya malah ngebet ngajakin sahabat saya bernama Ayu agar selalu menghadiri liqo'. Saya benar-benar merasa tertarik ingin belajar mengenai islam lebih dalam. Saya selalu penasaran dengan setiap materi yang akan ia sampaikan setiap minggunya. Ia begitu lembut, sabar dan penyayang. Ia pandai meracik kebenaran dengan sifat baiknya. Bahkan, tanpa sadar, saya hampir selalu menangis dari setiap ilmu yang baru saya ketahui lewat pribadinya yang juga plegmatis.. :')

"Terimakasih mb... Melalui mb, Allah memberikan saya hidayahNya..."

Akhirnya saya mengerti, Kebenaran apapun itu jika disampaikan bukan dengan kebaikan dan kesabaran, ia akan menguap begitu saja tak bersisa. Sedangkan kebenaran yang disampaikan dengan kebaikan dan kesabaran, ia akan lebih mudah diterima oleh hati. Saya yang berkepribadian plegmatis ini adalah sosok yang keras kepala, selalu merasa paling benar. Sehingga susah untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, apalagi jika kebenaran itu disampaikan dengan kekasaran atau semacam pemaksaan. Ianya jadi terlihat pudar karena dibungkus dengan kejahatan.

Jadi, hanya karena kebenaran yang dibungkus dengan kebaikanlah, akhirnya saya bisa lebih mudah menerima kebenaran sampai ke relung-relung hati yang terdalam. Bahkan, meski tanpa mb Isti di sisi, saya mencari sendiri apa saja bentuk kebenaran itu yang harus saya ketahui.
Dan semakin saya cari, saya merasa ilmu saya belum ada apa-apanya. Barangkali saya kaya akan ilmu jasmaniah. Tapi untuk ilmu batiniah atau rohaniah, saya akui bahwa saya benar-benar miskin. Untuk itu, saya berusaha menyeimbangkan kebutuhan akan jasmani dan rohani saya. Semuanya harus terproporsi dengan baik.

"Mb Isti... Semoga kelak Allah mempertemukan kita di surganya bersama sahabat fillah di liqo' kita ya: Ayu, Umi, Eni, Pipin, Devida, Celly, Lia... Allahumma Aamiin :')"

" Buat saya, mb Isti adalah penebar cahaya pertama yang mampu menembus sisi gelap di relung hati saya. Terimakasih mb telah menyelamatkan saya dari pekatnya gelap :)"

#DalamSenandungRabithah-Al-MatsuratSore

NB: Tidak ada kepribadian yang buruk.. Baik itu koleris, sanguinis, melankolis maupun plegmatis. Hanya saja, masing-masing kepribadian itu ada sisi baik dan sisi buruknya. Dan, kita bisa saja memiliki dua kepribadian, tetapi lihatlah mana yang paling condong. Sehingga kita bisa mempelajari metode belajar yang baik untuk kepribadian kita.. Karena hidup ini harus terus belajar. Ilmu harus tetap mengalir hingga nafas berakhir.. ^_^

Friday, May 25, 2012

@2012 :: Baibai 20.. Haihai 21.. ^_^

In the name of Allah....

Saturday Morning On May, 26.. 2012

Alhamdulillah.. Ulang tahun ke-21 ini, saya merasa benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kenapa saya katakan berbeda ?

Dahulu.. Ketika saya masih di zaman yang gelap gulita, yakni belum adanya suatu pencerahan ilmu agama secara mendalam alias zaman jahiliah (He~he~). Saya.. Selaku remaja yang pandai beradaptasi di lingkungan yang konon katanya gaul, memiliki pandangan keliru yang menyeret saya memandang bahwa ulang tahun itu identik dengan semacam pesta perayaan yang kini baru saya tau bahwa perayaan semacam itu merupakan budaya bangsa barat yang tak seharusnya saya tiru.
Kenapa lagi tak boleh ditiru ? Mungkin sebagian remaja menganggap bahwa itu sudah lumrah, biasa saja.
Akan tetapi, saya punya alasan tersendiri mengapa saya tak mau adanya semacam perayaan besar-besaran. Baiklah, saya akan cerita sedikit alasannya. Suatu hari secara tak sengaja saya membaca sebuah catatan di facebook yang berjudul 'Sejarah Perayaan Hari Ulang Tahun'. Karena saya orangnya gampang sekali penasaran, jadinya saya baca deh tuh catetan hingga tuntas. Kesimpulannya adalah merujuk pada salah satu Al-hadist yang berbunyi, bahwa 'Barang siapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia akan dibangkitkan bersama kaum itu pada hari kiamat'.

Ya, karena saya takut sama Allah, jadi apa susahnya ikuti aturannya. Otak saya langsung menangkap lewat saraf sensoris dan motorisnya, kalau saya ingin dibangkitkan dengan golongan orang-orang Shaleh-Shalihah. Artinya saya harus mengikuti jejak budayanya orang-orag Shaleh-Shalihah donk. Simple. ^_^
Namun, tahun ini saya merasa benar-benar menjadi salah satu wanita paling beruntung di dunia. Adalah suatu kebanggaan tersendiri ketika di hari yang spesial ini. Ada orang-orang ruar biasa yang turut mendoakan saya. Tidak ada lagi perayaan spesial, pesta ulang tahun yang kerap saya rasakan kala saya masih belia dulu. Yah, yang ada adalah kebersamaan keluarga dan masakan spesial bunda. Dan yang terpenting adalah doa-doa dari orang tercinta. Mungkin itulah alasan kenapa saya suka hari ulang tahun. Karena ada banyak orang yang mendoakan kebaikan kepada saya.. :) :)

Selain itu, saya benar-benar kaget tak terkira ketika mendapati blackberry yang berkelap-kelip menandakan adanya pemberitahuan baru. Ada banyak kiriman sms, bbm, twitter, dan facebook yang isinya serempak sama seperti disulap saja. Alhamdulillah, Mereka semua mendoakan yang baik-baik kepada saya tanpa saya minta. Semoga malaikat mencatatnya sebagai amal kebajikan dan Allah membalasnya dengan yang lebih baik. Aamiin :)

Satu hal lagi yang membuat saya riang tak terkira. Iseng-iseng saya kirim mention kepada sosok inspirator favorit saya. Bahwa saya berharap, di ulang tahun yang ke-21 ini, mereka berkenan mendoakan saya. Sosok inspirator ulung yang telah lama saya kagumi karya-karya luar biasanya, yang mampu menggugah jiwa-jiwa yang mati, seperti saya di zaman jahiliyah dulu (Hi~hi~) :
1. Ustadz Penulis Habiburrahman El-Shirazy
2. Ustadz Penulis Salim A Fillah
3. Ustadz Penceramah Yusuf Mansur
4. Ustadz Penceramah Jefri Al Bukhori
5. Ustadz Penyanyi Opick
6. Penyanyi dan Pencipta lagu favorit saya, Melly Goeslow

Dan Alhamdulillah, mereka membalas mention saya beserta doa yang mereka kirimkan lewat jejaring sosial bernama Twitter. Berikut cuplikan gambarnya, saya ambil lewat aplikasi 'Capture Nux' di Blackberry saya.







Alhasil, saya benar-benar terharu melihatnya. Saya percaya bahwa Allah-lah yang telah menggerakkan hati mereka untuk membalas mention saya tersebut. Jadilah saya membalas mention mereka sambil sedikit menitikkan airmata haru (He~he~)

Ngomong-ngomong soal kata. Ada banyak kata yang ingin saya utarakan dari lubuk hati yang terdalam. (Karena saya tak pernah tau apakah esok saya masih sanggup untuk mengatakannya.. ^____^):

1. Alhamdulillah. terimakasih untuk segala nikmat yang tak terperi ini. Untuk segala nikmat yang jika boleh saya katakan, tak ada sedikitpun keinginan yang tak saya dapatkan dari Nya. Ya Allah, tsabatkan jiwa dan hati saya untuk selalu bersyukur pada tiap-tiap nikmat yang engkau limpahkan kepada saya.
2. Nabi Muhammad SAW dan Bunda Aisyah r.a. Sumber dari segala sumber inspirasi kehidupan, bolehkah jika kemudian saya ingin berjumpa? Allahumma sholli ‘alaa sayyidina muhammad wa 'ala alii sayyidina muhammad..
3. Ayah dan Ibu, yang tak ada lelahnya mendoakan saya siang dan malam, dulu hingga kini. Allahhummaghfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani shoghiiroo..
4. Untuk Kakak, Adik, dan Sahabat terdekat saya: Mudah-mudahan di Syurga “adn kelak kita akan dapat bersua bersama. Allahumma Aaamiin..

Wednesday, May 23, 2012

Tahun 12 = 21 Tahun(ku)

Masih dalam diam, aku mencoba menyibaknya lewat tulisan..

***

Tak terasa, bilangan usiaku makin bertambah tua saja. 26 Mei 1991-26 Mei 2012.
Semakin mendekati detik-detik usia ke-21 tahun, akhir-akhir ini aku semakin banyak merenung. Memikirkan apa saja yang telah aku alami di tahun-tahun belakangan.
Selama aku hidup di 21 dekade ini, aku masih merasa asing dengan diriku sendiri.  Siapa sebenarnya aku ?
Barangkali di lingkungan sosial, teman-teman yang mengenalku beranggapan bahwa aku adalah sosok yang humoris atau periang atau cerewet atau puitis atau lainnya.
Akan tetapi,  lebih ketika aku menyendiri, aku sendiri merasa asing dengan semua karakter yang mereka sebutkan itu.
Hanya pada saat menyendirilah, mungkin aku mengenali diriku. Terlebih ketika aku bersama Dia dalam keheningan sepertiga malamNya. Aku baru merasa benar-benar menyatu dengan jiwa, tanpa terpengaruh oleh sistem hasil olah pikir manusia. Bahwa aku adalah aku, hanya seorang hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah kepadaNya. Titik.

Aku bersama dua puluh satuku... Masih seperti kala aku SD dahulu, saat pertama kali mengenyam bangku pendidikan. Aku yang selalu belajar lewat diam. Diam yang menurut mereka tak melakukan apapun. Namun bagiku, itulah emasku.

^_^

Sunday, May 20, 2012

Ya Allah.. Aku Jatuh Cinta :)

Perasaan aneh itu.. Kini hadir kembali..
Perasaan gugup yang telah lama sekali tak pernah kurasakan lagi hadirnya.
Bahkan aku hampir lupa dengan perasaan semacam ini.
Aneh.. Benar-benar aneh..
Gugup yang satu ini berbeda.
Ianya amat menyenangkan bagi siapa saja yang merasakan.

Dan kebanyakan mereka menyebut perasaan ini dengan nama 'Cinta'.

Dia.. Entah sejak kapan bermain di pikiranku.
Malu.. Menyenangkan bila mengingatnya.

Namun terkadang dirinya juga mengacaukan konsentrasiku.
Ah, aku tak percaya kata mereka.
Katanya cinta itu menyenangkan.
Coba lihat, belum apa-apa, perasaan yang mereka namakan cinta itu,
telah mengusik kesendirianku yang sebelumnya baik-baik saja.
Ini amat tidak logis.

Ya Rabb..
Dahulu, aku pernah berdoa padaMu.
Jika kelak aku jatuh cinta, aku tak ingin cinta itu menjauhkanku dariMu.

Ya Rabb..
Jika memang benar seperti yang mereka katakan,
Aku akan kembali berdoa padaMu seperti doaku dahulu..


Peluklah hati hambaMu yang lemah ini ya Tuhanku.
Hamba, sebagaimana manusia lainnya.
Engkau fitrahkan memiliki rasa ingin mencintai dan dicintai.
Tempatkanlah rasa hamba ini pada tempatnya yang tepat, ya Allah.

Cukuplah aku mencintainya lewat diamku.
Seperti cinta Fatimah Az-Zahra kepada Ali Bin Abi Thalib.
Aku mohon sungguh-sungguh ya Allah, kuatkan imanku dan imannya.


Duhai Allah.. Maha Pemilik Cinta Hakiki..
Jangan jadikan cinta ini sebagai sebab berkurangnya iman kami..
Hadirnya biarlah menjadi penguat iman kami.. Kini dan nanti..
Jadikanlah cinta ini pengantar kami untuk menuju tangga cintaMu yang abadi..

Ya Allah..
Sujud syukurku padaMu atas anugerah rasa ini,
Cukuplah aku dan Dirimu yang tau siapa dirinya.

Save Him, Ya Rabb :)