Sunday, October 27, 2013

DIAM

Ada kebijaksanaan di balik 'diam'. Kita bisa melihat apa yang tak terlihat lewat diam. Itulah kenapa Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut, agar kita lebih banyak 'mendengar' daripada 'bicara'. Dua kaki, dua tangan, dua mata, agar kita lebih banyak 'mengerjakan', 'melangkah' dan 'mengamati' daripada banyak omong yang berujung pada omong kosong atau malah ngomongin orang.

Diam tak berarti tak melakukan apapun, justru dengan diam, insting kita yang sedang bekerja. Justru lewat diam, indera perasa kita yang sedang bekerja, mengasah emosional.

Manusia terbaik itu berpesan, "Berkata baik atau DIAM". Artinya, jika kita tak mampu berkata baik, lebih baik diam. Lebih baik belajar. Banyak mendengar untuk bicara. Banyak membaca untuk menulis. :)

NB : Terinspirasi dari status Tere Liye (Penulis novel 'Hafalan Shalat Delisha', 'Bidadari-bidadari Surga', 'Moga Bunda Disayang Allah')
"Tidak pernah orang yang banyak bicara itu disebut pintar, pun juga bijak. Juga tidak pernah orang yang selalu bicara setiap hal disebut jenius, pun juga cendekia. Melainkan orang-orang yang tahu persis kapan harus bicara, kapan harus diam. Melainkan orang-orang yang tahu persis dia paham masalahnya maka dia angkat bicara, jika tidak, dia memilih diam."

Dream to be Come True

Ketika mimpimu menjadi kenyataan, apa yang kamu lakukan ? :)


Di blog ini, aku pernah menuliskan mimpiku.... Aku pernah bermimpi menyelesaikan studi dengan predikat cumlaude pada bulan September (Read : http://cabiga.blogspot.com/2012/10/dream-1-cumlaude.html). Kemudian, di entri berikutnya tentang perubahan kalender akademik, aku merubah mimpiku lulus bulan Agustus (Read : http://cabiga.blogspot.com/2013/01/good-news-alhamdulillah.html). Iya, aku ubah mimpiku... :)

Dalam perjalananku meraih mimpi tersebut, ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aku diuji mengulang seminar hasil. Mimpiku untuk lulus bulan delapan, lenyap sudah :). Aku merenung, intropeksi diri, berpikir mungkin Allah punya rencana lain. Mencari sebanyak-banyaknya hikmah di balik kejadian itu. Sampai pada akhirnya aku memberanikan diri menuliskannya di blog ini juga, tertulis 2 entri sebelum ini adalah tentang masa itu yang (dulu) pahit banget rasanya, tapi ya namanya realita ditelen aja hingga sekarang semuanya teramat lucu ketika aku membaca tulisan itu kembali. (beneran :D). Alhamdulillah, aku bahagiaaa... Karena aku bisa melewatinya dengan mencoba menerapkan ilmu seumur hidup : SABAR. Ya, meskipun begitu berat, aku terus mencoba menerapkan ilmu itu. Ternyata benar, sabar itu berbuah manis. ^^

Aku sangat bersyukur ketika mengetahui skripsiku bernilai A, sudah aku jelaskan di entri sebelumnya tentang betapa speechless-nya aku mengetahui hal itu, sampai-sampai airmata yang bicara *asik*, bagaimana tidak, itu artinya mimpiku lulus 'dengan pujian' sudah dikabukan sama Gusti Allah !!! Tapi, aku juga sedih ga bisa wisuda bulan Agustus. Sempat aku berpikir kalau Gusti Allah tak mengabulkan mimpiku yang satu ini, ternyata aku SALAH. Gusti Allah mengabulkan tulisanku yang pertama, sebelum diubahnya kalender akademik !!! Masyaallah.... Dia lebih tahu yang terbaik. Alhamdulillah, aku resmi LULUS DENGAN PUJIAN 16 SEPTEMBER 2013. Subhanallah, bukan bermaksud sombong, aku hanya ingin memberi 1 bukti bahwa Gusti Allah ada di balik semua ini. Tentu saja dengan ikhtiar dan doa-doa dari keluarga dan sahabat-sahabat semua. Aku masih ga nyangka. Aku pernah berani menuliskan mimpi, membawa perubahan dan insya Allah menjadi inspirasi bagi adik tingkat. Selama 4 tahun silam, ketika aku pertama menginjakkan kaki di Universitas Sriwijaya, program S1-Teknik Pertanian belum ada yang lulus cumlaude (aku ga tau tentang tahun-tahun sebelumnya, aku ga se-kepo itu soalnya, hehe :p). Aku bisa meraihnya. Alhamdulillah, makasih Gusti Allah atas kepercayaannya. Atas izinMu, aku niatkan untuk melanjutkan studi S2, yaa kalau Engkau izinkan tentunya ya Allah, kalau enggak juga gapapa, aku tahu TakdirMu jauhhhhh lebih indah dari semua yang aku impikan... :)

Tapi, sebelum kesitu, aku ingin terjun ke dunia kerja dulu. Aku ingin punya pengalaman di bidang tertentu. Yap, mumpung masih muda, mumpung masih semangat, lanjutkan terus perjuangan !!! :D

Sebenarnya, belakangan aku menyibukkan diriku dengan dunia bisnis. Aku mencintainya. Tapi, orangtua belum sepenuhnya mempercayaiku untuk terjun ke dunia itu. Orangtua menginginkan aku berpengalaman dulu, pelajari ilmunya, baru buka usaha sendiri dan menyediakan lapangan kerja untuk orang banyak. (aamiin). Apapun jika tanpa ilmu, pasti gagal. Sekedar membuka bisnis, semua orang bisa, tapi untuk membesarkan bisnis, harus dengan ilmu. Lagian, kalau jadi pegawai, kita tetep bisa kok investasi ke bisnis orang lain (kata mas @ipphoright, pakar otak kanan, pembicara di 4 benua dan pendiri 'Khalifah Group'). :))

Sekarang, aku sedang selektif mencari pekerjaan, bukan bermaksud pilah-pilih, tapi aku hanya ingin pekerjaan itu membawa kebaikan buatku, memberikan pengalaman berharga yang bisa aku petik. Yaa, aku menyukai tantangan. Doakan aku yaa.... (Aku juga berdoa moga impian kita yang baik dikabulkan sama Gusti Allah.... Allahumma Aamiin :))


Aku kasih reward nih, salah satu status FB-ku yang banyak di-like, (check it out! ^^):
"Mungkin kamu tidak begitu menginginkan lulus cepat atau lulus dengan pujian. Tapi, orangtuamu akan lebih bangga jika kamu bisa. Mungkin kamu juga bisa hidup miskin, tapi jika kamu kaya niscaya keluarga, orang² yang kamu sayang, dan umat akan lebih terbantu. Kamu bisa membangun rumah sakit, sekolah, masjid, dll. Ubah pola pikirmu. Besarkan impianmu. Lha, bukankah mimpi atau cita² itu gratis ?:D"

Dear Ayah-Ibu, semua ini tidak akan cukup membalas jasa-jasa kalian. Sampai kapanpun, tak pernah terbalas. Mohon doanya selalu agar anakmu bisa terus membanggakanmu :")