Saturday, April 21, 2012

Kilas Balik 22 Com..

Mendengar lagu Kepompongnya Sindentosca yang diputar di angkutan umum ketika mudik kemarin, aku teringat kilas balik keunyuan persahabatan kami kala SMA dahulu, 22 Community a.k.a 22 com namanya...

Asal muasal 22 com bukan karena kesengajaan, melainkan karena seringnya kami berkumpul di kamar 22 asrama putri SMAN 3 Kayuagung. Kami tak pernah memasang niat untuk membangun semacam geng atau kelompok, semuanya terbentuk secara tiba-tiba, yakni adanya satu persamaan yang menyatukan kami untuk selalu berkumpul di kamar 22 tersebut. Bisa dibilang, masalah prestasi kami termasuk unggul di seantaro Sman Gaul, karena sebagian besar 22 com selalu menempati kelas VIP setiap Ujian Sekolah, yaitu kelas yang isinya merupakan siswa-siswi berperingkat 5-6 besar di kelas. Sayangnya, bukan itu yang menyatukan kami. Justru, satu hal yang bisa dikatakan sebuah "kekurangan" yang telah mengikat erat kami hingga bisa terjalin sebuah persahabatan sampai saat ini. Adalah masalah "pacaran". Ha~ha, terdengar lucu memang, bahkan kamipun selalu tertawa jika membahas hal konyol yang dahulu pernah kami lakukan.

Kami selalu memiliki nasib yang sama dalam hal pacaran, yakni menjadi pihak yang dirugikan. Hal ini mungkin karena naluri kewanitaan kami terlalu condong hingga menciptakan kesetiaan terhadap pasangan yang berlebihan. Memang, segala sesuatu yang berlebih adalah tak baik. Sayangnya dahulu, kami tak menyadari itu. Tapi, kami tak pernah menyesali, yang terjadi biarlah menjadi sebuah pelajaran hidup yang tak pernah kami dapat di bangku pendidikan. Sebuah pengalaman yang menjadi asam-garamnya kehidupan.

Kamipun tak pernah membuat peringkat siapa yang paling pintar diantara kami, justru sebaliknya, lagi-lagi sebuah sandang keunikan bagi personil 22 com, kami malah membuat peringkat "Kebuyanan" (Buyan=Bodoh), dalam hal ini masalah kebodohan dari segi pacaran. Lebih tepatnya dibodohi sang pacar (Ha~ha). Mungkin bagi orang lain, kami sekelompok orang yang aneh. Tapi kami sangat enjoy dengan kepribadian kami yang tampil apa adanya dan selalu ceria. Lihat, sekarangpun ianya menjadi cerita indah yang akan dibaca oleh anak-cucu kami nanti. Maybe. (He~he). Ah, jika dipandang dari sudut manisnya persahabatan, rasanya aku ingin terbang lagi ke SMA. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama 22 Com~ku.

Menurutku, 22 com memiliki daya tarik tersendiri untuk diceritakan, aku sangat nyaman dan merasa beruntung bisa tergabung dengan mereka. Bagiku, segala sesuatunya enggak ada yang kebetulan. Semua sudah diatur dan atas sepengetahuanNya, bahkan daun yang gugurpun jatuh atas seizinNya. Dan, aku benar-benar bersyukur, atas izin Allah, aku bertemu mereka kemudian menjalin cinta dalam bentuk persahabatan ini, bersama orang-orang yang luar biasa. Mereka adalah salah satu anugerah terindah setelah keluargaku. Alhamdulillah.

Kami bersahabat bersepuluh. Meski sekarang tak mungkin lagi bagi kami untuk berkumpul di kamar 22 asrama putri Sman Gaul, kami tetap bisa mengatur kesamaan jadwal untuk bisa berjumpa di kamar 22 lainnya. Setiap kali ada kesempatan libur pasca ujian perkuliahan, kami selalu mengatur jadwal meeting tersebut.


Saat ini, personil 22 Com sedang melaksanakan studi perkuliahan menginjak semester 6 dengan masing-masing bidangnya adalah sebagai berikut:
1. Siti Aslamiah ~ Teknik Pertanian Universitas Sriwijaya 2009
2. Risti Novita Sari ~ Agribisnis Universitas Sriwijaya 2009
3. Dessy Ratnasari ~ Pendidikan Dokter Umum Universitas Sriwijaya 2009
4. Maria Agustin ~ Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya 2009
5. Sonya Annisa Ilma ~ Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya 2009
6. Hilda Aiza Anandita ~ Informatika Bilingual Universitas Sriwijaya 2009
7. Hana Herlina ~ Teknik Energi Politeknik Sriwijaya 2009
8. Sri Indahyani ~ Kesehatan Gigi Poltekes Departemen Kesehatan 2009
9. Rosmalita ~ Kebidanan Bina Husada 2009
10. Gita Agustining Esty ~ Agribisnis Universitas Negeri Solo 2009


Doaku, semoga kalian menjadi sahabat dunia-akhiratku.. Aamiin ya Rabb :))

Wednesday, April 18, 2012

Motivation :))

Sempat terlintas untuk memilih jalan pintas yang lebih mudah, yang tak perlu bersusah-susah, seperti mereka. Tapi yakinlah, jalan yang benarlah yang akan membimbing kita menuju kesuksesan. Meskipun jalan itu berliku dan berduri, tapi melalui proses itulah, Tuhan banyak menyampaikan hikmahNya sehingga menjadikan kita pribadi yang lebih kuat, tangguh dan berjiwa petualang. Percayalah, tidak ada perjuangan yang disia-siakan Allah. Allah Maha Melihat, keep istiqomah :))

Monday, April 9, 2012

Dear.. TUGAS Kuliah :'D

Aku bukanlah tipikal orang yang rajin, tapi aku gampang penasaran. Jadi, salah satu penyebab aku rajin adalah rasa penasaran itu sendiri...

Sekali tersentuh dengan tugas, aku tak bisa berhenti jika ianya belum tuntas...

Terus berlari hingga menabrak dinding !
FIGHTING !!!



Sunday, April 8, 2012

Puisiku UntukMu



Dan Kau memanggilku...
Untuk mengenal lebih dekat siapa Dirimu...
Dan Kau mengajarkanku...
Untuk menangis atas tawa...

Lewat makhlukMu, Engkau tunjukkan arahku...
Kau ajarkan aku mengisak karena dosa...
Kau ajarkan aku tersedu-sedu untuk kebahagiaan hakiki...
Tentang apa itu hidup dan kehidupan...

Sungguh hamba menangis, hamba baru mengerti...
Itulah bentuk kasih sayangMu yang bisa hamba baca....
Bukan harta, bukan jabatan atau permata lainnya...
Engkau berikan sedikit ilmu untuk mengenalMu...
Buatku, bahkan lebih dari segala permata....

Dan Kau mengajarkanku tentang anugerah terindah...
JawabanMu atas segala gundah...
Atas segala pertanyaan...
Bahwa Engkaulah sumber kebahagiaan itu...
Engkaulah puncak di atas surga dan keindahan...

Masyaallah... Engkau begitu Sempurna....
Engkaulah Maha Pengasih sejati....
Dengan aliran air mata ini, hamba bersujud memujiMu....
Alhamdulillah.. Hamba bersyukur atas segala karuniaMu....

Allah...




Siti Aslamiah dalam HENING :')

Friday, April 6, 2012

I Believe It..

Aku bukan remaja lagi yang bisa kamu buat berbunga-bunga dengan kata cinta. Lima kali pacaran bagiku sudah lebih dari cukup untuk dijadikan pembelajaran hidup. Bersamaan itu pula, aku telah menyadari bahwa yang selama ini kulakukan lebih banyak mudharat dibanding manfaatnya. Karena itulah aku selalu berterimakasih kepada kamu yang telah menyakitiku, sehingga aku bisa tersadar dari aktifitas yang sudah dianggap lumrah dan semacam kebanggaan tersendiri di kalangan remaja saat ini. Yah, meski kesadaranku datangnya terlambat. Tapi, setidaknya lebih baik terlambat daripada amat terlambat, bukan ?

Terkadang kita harus merasakan api biar kita tahu bahwa api itu panas dan terasa sakit bila disentuh, supaya setelah itu kita takkan mencoba menyentuhnya lagi jika tak ingin kulit kita terbakar dan melepuh.

Tak pernah aku menyesali apalagi memungkiri bahwa kamu pernah menjadi orang yang sangat spesial di sanubariku bahkan melebihi diriku sendiri. Hanya saja, aku tak mau hidup dalam bayangan masa lalu. Bagiku, seindah apapun masa lalu, mereka adalah serpihan yang hanya menjadi sarana pembelajaran untuk melangkah ke depan. Sudah. Titik. Selesai.


Aku juga tak pernah menuntut pasangan hidup seperti apa yang aku idam-idamkan, aku tak mau ambil pusing dengan masalah itu. Karena nyatanya aku juga bukan siapa-siapa yang bisa diidam-idamkan. Namun begitu, aku selalu percaya pada janji Tuhan yang pernah aku baca dalam Al-Quran dan setiap orang pasti tak asing lagi dengan firmanNya yang satu ini, aku meyakini bahwa:

"Wanita yang baik hanya untuk pria yang baik pula. Begitupun sebaliknya, pria yang baik hanya untuk wanita yang baik pula".

Sesederhana itu saja. Karena sesungguhnya "Jodoh, Rezeki dan Kematian", semuanya sudah ditentukan dan tertulis di lauhul mahfuz. Jadi, aku tak pernah takut jika semua itu direbut oleh orang lain.

Kalaupun demikian yang terjadi, artinya memang semua itu bukan milik kita, bukan hak kita yang sebenarnya. Jalan terbaik adalah dengan kembali menyerahkan urusan kita kepada Dia yang Maha Tahu apa yang terbaik, yang Maha Meliputi segala sesuatu. Dengan kata lain dinamakan Tawakkal.

Akhirnya, aku dapat menarik kesimpulan singkat dari janji Tuhan di atas;
Jika aku menginginkan pasangan hidup yang baik menurut pandanganNya, maka aku harus bisa mencapai level baik menurut pandanganNya pula.

~~~

Thursday, April 5, 2012

Terimakasihku Teruntukmu :))

Dan pada akhirnya; aku harus berterimakasih kepadamu. Terimakasih atas segala yang pernah kamu lakukan kepadaku. Walaupun itu sungguh menyakitiku. 


***

Syahdan, anak kecil itu sangat dilindungi dari hujan. Bagi ibunya hujan itu merepotkan. Dia tak mau anaknya kedinginan. Dia tak mau anaknya sakit karena kehujanan. Sampai tibalah musim hujan yang cukup panjang. Dan sempurna anak itu di rumah selama musim hujan. Diselimuti kehangatan di dalam sini dari dinginnya hujan di luar sana. 

Ibunya melupakan dua hal; rasa sayang yang terlalu berlebih kadang amat melumpuhkan. Perlindungan yang terlalu ketat kadang malah jadi melemahkan. Lihatlah anak kesayangannya terputus dari pergaulan. Terasing dengan kesendirian. Hanya karena hujan. Padahal sebagaimana tanaman, anak kecil itu butuh hujan untuk melampiaskan keceriaan. Ia butuh tahu apa dan bagaimana itu hujan. Karena suatu hari ia pasti akan langsung berhadapan dengan hujan. Suatu hari entah kapan, ia akan punya masa-masa sendirian. Dan tak ada yang tahu persis, kapan ibunya akan meninggalkan. 


***

Akulah ibu itu. Ibu dalam bentuk yang lain. Ibu pemilik anak kecil. Anak kecil yang juga dalam bentuk yang lain: hati. Dan kamulah hujan itu.  

Kesalahanku adalah terlalu memanjakannya. Melindunginya dari berbagai sakit. Padahal, sakit juga rasa. Serumpun dengan bahagia, cinta dan sejenisnya. Karena sakit adalah rasa, hati juga berhak untuk merasakannya. Tapi selama ini aku menjauhkan hatiku dari rasa sakit. Aku terlalu takut untuk menghadapi sakit. Dan aku lebih memilih untuk membuangnya jauh-jauh dari hati. Dengan menghindarimu. Menjauhi pembawa hujan yang akan menyakiti. Membuangnya jauh-jauh dari pikiran. Dan mengaku-ngaku kalau sudah ikhlas menerima dengan apa yang terjadi. Lantas, aku menganggap diriku menang. Hatiku menang. Aku ikhlas. Padahal menang itu butuh perjuangan. Padahal ikhlas itu sebuah perjalanan. Adakah disebut menang kalau kita tak pernah bertarung? Adakah disebut sampai kalau kita tak pernah berjalan? 


***

Suatu hari sang Ibu lalai untuk menjaga anak kecil kesayangannya. Lihatlah, anak itu malah ketawa-ketiwi di halaman depan. Bermain dengan air hujan. Ketahuan ketika hujan sudah berhenti. Sang Ibu hendak marah, tapi apa daya anaknya keburu demam sebelum ibu marah. Dan anak itu sakit satu minggu lamanya. Tapi, Hey ketika sembuh anak kecil itu jauh lebih ceria. Lebih menyenangkan melihatnya menikmati keseharian. Wajahnya jauh lebih nyaman dan tentram dilihat. Setelah itu, Ibu tadi tidak melindunginya lagi dari hujan. Sekarang, anak kecil itu tidak sakit lagi walaupun ia kehujanan. 


***

Ibu dalam bentuk yang lain itu akhirnya sadar; 

Perasaan, apapun jenisnya, selalu indah jika dirasakan pada saat yang tepat. Jika kita mengerti kenapa harus merasakan itu. Jika kita tahu harus diapakan perasaan itu. Jika kita bisa menata ruang perasaan yang ada di hati. Agar tidak tertukar. Agar enak untuk dirasakan. Tentu saja, kita akan lebih keren jika menangis ketika sedih, bukannya tertawa. 

Sekali lagi; terimakasih. Terimakasih sudah menyakiti aku, sudah mengecewakanku; yang membuatku mengerti bagaimana caranya memaafkan, yang membuatku sedikit tahu apa itu kedewasaan, yang mengenalkanku dengan sesuatu yang bernama kebijaksanaan.

KebesaranMu Ya ALLAH :')

Subhanallah.. !!
Kata itu yang selalu terucap dari bibirku ketika aku melihat video-video di Youtube mengenai kebesaranMu. Ada banyaaaaak sekali tanda-tanda kebesaran Tuhan, tapi sayangnya hanya sedikiiiiiit sekali orang yang mengambil pelajaran.

Terima kasih ya Allah.. Terima kasih..
Aku selalu senang mengetahui semua tentang kebesaranMu. Setiap kali ada pengetahuan baru tentang kuasaMu, selalu tumbuh semangat baru dari dasar hatiku. Semangat untuk selalu taat pada aturanMu; Apapun itu. Meskipun sedikit berat dalam prakteknya, dikarenakan ada banyak bisikan-bisikan syaitan yang selalu tak pernah diam dengan niat baik hambaMu. Ketakutan-ketakutan yang diciptakan diri sendiri, padahal nyatanya perlahan dan pasti lingkungan akan menerima dengan sendiri walaupun membutuhkan waktu untuk berproses dalam membiasakan kebenaran.

Bukankah melalui kebiasaan yang benar berarti kita sudah melakukan yang namanya dakwah dan jihad di jalanNya ? Karena, apa yang kita lakukan sesungguhnya sangat berpengaruh pada lingkungan kita. Bila orang lain mengikuti kebiasaan kita yang benar, maka itu sudah dinamakan dakwah melalui sikap dan sifat. Mudah bukan ?
Lalu, bagaimana jika orang lain mengikuti kebiasaan buruk kita ? Tentu bila ada amal jariah, maka akan ada dosa jariah secara logikanya. Untuk itu, hati-hati dengan apa yang kita lakukan.. Wallahua'lam, semoga Allah mengampuni ketidaktahuan kita..
Sebagai contoh, misalnya kita memakai jilbab, jika ada yang mengikuti kita maka secara tidak sengaja itu sudah menjadi dakwah dalam perilaku. Pun dengan tulisan-tulisan kita di situs jejaring sosial, seperti facebook, twitter, blogger, dan sebagainya.


Sekali lagi, terima kasih ya Allah atas nikmatnya iman yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, keluargaku, sahabat-sahabatku beserta lingkunganku. Sungguh nikmat inilah yang paling tinggi jika semua orang mengetahui :')


Beginilah hidup dalam naungan Islam, begitu indah.. Begitu indah..


Berikut ini beberapa video yang bisa membuka MATA, HATI, dan PIKIRAN kita. Insya Allah..

1. Why Islam prohibits Pork ? : http://www.youtube.com/watch?v=QzTuD7rzWWE&feature=fvwrel
2. Tsunami mosques Miracle of Allah : http://www.youtube.com/watch?v=wa7Lqxzm9NE&feature=related
3. Miracle of Allah : http://www.youtube.com/watch?v=h6YBsghbUKo&feature=related
4. Ka'bah on the Moon ? : http://www.youtube.com/watch?v=22pJf4rJG8k&feature=related

Dan masih banyak lagi bentuk video lain yang merekam betapa Maha Kuasanya Allah.. Sungguh tidak ada lagi keraguan padaNya. Jika sudah timbul rasa keyakinan dan cinta yang besar kepadaNya secara lisan dan dari hati yang dalam, maka akan ada suatu tekat yang menguatkan untuk selalu berusaha menegakkan semua aturan dariNya, tanpa terkecuali melalui perbuatan. Maka itulah yang dinamakan kesempurnaan iman.

Jika pada kenyataannya, alam sudah membuktikan bahwa semua ketentuanNya semata-mata demi kebaikan kita sendiri. Lalu kenapa masih enggan untuk mentaatinya?

Disekanya airmata yang jatuh membasahi sebagian wajahnya, setelah lama melihat video-video di "Youtube" mengenai kebesaran Tuhan. Ada keinginan untuk kembali membenahi diri, mengisi hidup dengan selalu mengingat semua video yang terekam jelas di memori otaknya saat ini. Supaya ke depannya, ia akan selalu berpikir sebelum bertindak. Supaya tak akan ada penyesalan di kemudian hari terutama di hari yang pasti akan datang, yang mana kedatangannya merupakan sebuah misteri Illahi, HARI KIAMAT. "Tuntunlah kami selalu di jalanMu ya Allah..", Bisiknya yang hampir tak terdengar.

Minimnya Kepercayaanku Terhadapmu..

Kalau kamu lihat akhir-akhir ini aku banyak diamnya; itu bukan karena aku tak mau bicara lagi kepada kamu. Tapi memang sudah tak ada lagi yang perlu dibicarakan mengenai hubungan diantara kita. Aku pikir harusnya dari dulu kita demikian; menjadi orang yang lebih banyak bertindak daripada bicara. Bukan malah banyak mengumbar janji, lalu jadi saling mengingkari.

Janji bukan hanya rangkaian kata pemanis suasana. Bukan juga sederetan kalimat penghibur lara. Apalagi sekedar nuansa untuk menguatkan romansa. Janji adalah tanggungjawab, hutang yang harus dibayar lunas pada saatnya, juga menjelaskan identitas kamu. Jadi, kalau kamu tak sanggup untuk memenuhinya, jangan permainkan aku dengan janji-janjimu. Aku lebih menghargai ketidaksanggupanmu, keterbatasanmu, juga semua tentang kekuranganmu. Selama kamu jujur, tidak menutupinya dengan alasan, tidak mengalihkannya dengan janji sebagai penyelamatan.

Urusan ini bisa jadi sederhana untukmu, tapi tidak bagiku. Dicintai adalah hak semua orang, termasuk aku dan kamu. Sedari dulu Tuhan sudah mengajari kita untuk mencintai sesama. Bahkan para nabi banyak mengajarkan untuk tetap mencintai orang yang membenci kita, membalas keburukannya dengan kebaikan. Dan itulah cinta. Setiap orang masih punya hak dan kesempatan untuk dicintai, seburuk apapun orang tersebut, setidakpantas apapun orang tersebut; selama ada orang yang memiliki pemahaman seperti pemahaman para nabi, bahwa mencintai sesama adalah salah satu kewajiban umat manusia. Terkait bagaimana bentuknya, seperti apa perlakuannya, tentu saja menyesuaikan dengan kondisi dan pribadi masing-masing.

Tapi dipercaya, tidak sama dengan dicintai. Tidak semua orang memiliki hak untuk dipercaya. Bahkan nabi akhir zaman lebih membenci orang yang tak dapat dipercaya, tak menepati janjinya, orang munafik atau apalah namanya, daripada orang yang membencinya, menghinanya bahkan menyakitinya. Dipercaya membutuhkan usaha yang lebih kuat dan pembuktian yang lebih konkret daripada dicintai. Itulah kenapa dipercaya jauh lebih sulit sekaligus lebih berharga daripada dicintai. Itulah kenapa aku menginginkan seorang yang layak dipercaya, bukan hanya layak untuk sekedar dicintai. Dan mungkin, itulah juga salah satu alasan kenapa ada beberapa orang [yang dulu sama-sama kita tertawakan], berani  memutuskan hidup bersama selamanya, hanya dengan menukar beberapa lembar biodata, atau melalui perantara entah siapa lah. Setidaknya mereka sudah saling percaya, walapun bisa jadi belum saling mencinta. Tapi rasa cinta sangat mudah datang setelah adanya saling percaya. Sayangnya, rasa percaya tidak otomatis datang bersama rasa cinta. Bahkan cinta lebih rentan untuk menadatangkan benci, manakala ada kondisi yang tidak diharapkan, kondisi yang tidak sesuai, atau sesekali disisipi rasa bosan. Seperti yang sedang aku alami sekarang, terhadapmu.

Bagaimanapun, aku akan mencoba untuk menata hati agar tetap mencintaimu. Bukan membencimu. Entah sebagai apa dan bagaimana bentuknya. Tapi aku tak lagi mempercayaimu. Aku juga tak tahu sampai kapan. Mungkin sampai kamu membuktikan bahwa kamu memang layak untuk dipercaya. Dan itupun tidak sebesar kepercayaanku dulu.

Jadi sekali lagi, semuanya sudah jelas. Tak ada lagi yang perlu dibicarakan tentang hubungan diantara kita. Kalaupun ada, aku hanya ingin berterimakasih kepadamu. Terimakasih telah memberitahu aku, dengan isyarat lembut dari sikapmu, dengan banyak janji yang tak kamu penuhi, dengan ucapan yang jauh melebihi tindakanmu; kalau kamu bukanlah orangnya, bukan orang yang tepat bersamaku untuk selamanya.

Monday, April 2, 2012

Ketika Sindrom Buruk Rupa Menyerang..

***

Masih tentang rutinitas sang wanita. Malam ini sindrom malas belajar sedang melanda dirinya. Jenuh. Bosan. Boring. Akhirnya ia memutuskun untuk melarikan diri saja ke blog ini. Lelah. Lesu. Letih. Aih, semua sindrom sifat buruk menyerang.

Akhir-akhir ini si wanita rajin bermain di sekitar jejaring blog, baik blognya sendiri atau sekedar jalan-jalan mencuci mata ke blog tetangga bahkan blog yang sama sekali tidak dikenalnya. (Ha~ha~). Jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, teman kost sepertinya sudah mau siap-siap molor, ia masih enggan untuk menutup laptopnya dan beranjak pergi dari posisi duduk yang sedari tadi seperti itu-itu saja.

Malam semakin larut, biasanya ia paling cepat yang namanya go to sleep dibanding teman satu kostnya. Tapi malam ini dunia seakan berputar balik. Ia masih terjaga dan sahabatnya sudah pada molor. Mau nonton drama korea masih boring, mau baca novel ga mood. Mau tidur belum ngantuk. Hah, ini baru yang namanya galau segalau-galaunya. Ga tau mesti ngelakuin apa. Ia benar-benar bosan dengan sebuah rutinitas.

Selidik punya selidik. Ia mencoba telusuri kenapa ia begitu tak enak rasa seperti ini. Ah iya, kilas balik ternyata ia tak mudik a.k.a pulang ke rumah minggu kemarin. Iya benar. Si wanita tak sabar menanti hari kamis ini untuk berjumpa dengan sebagian penyemangat dalam hidupnya, keluarga.
Karena hari jumat tanggal merah, jadi ia bisa pulang hari kamis sore. Namun rasanya menunggu hari kamis itu laaaamaaa bangeeeetttt !! "Today is monday. Besok itu baru selasa. Huaa... :'("

Kenapa ya terasa begitu lama ? Kenapa si wanita ini sangat males, khawatir bercampur was-was setiap mau melewati hari selasa dan rabu ??
Selidik lagi, rupanya ada satu mata kuliah yang membuat waktunya benar-benar tersita di semester 6 ini. Satu mata kuliah 3 sks yang seperti  merangkap 24 sks. Adalah Heat Transfer. "Hixss.. Hixss. Bisa ga ya hari selasa-rabu itu diskip atau hari libur jumat-sabtu dichange menjadi selasa-rabu saja ? Hufh..", Harapnya gamang.

Bersambung..

Se~enggaknya perasaan si wanita sudah agak mendingan setelah menulis di blog ini. Ia bisa tidur nyenyak sekarang. Itulah salah satu alasan kenapa ia suka menulis. Ia bisa mengungkapkan kata-kata lewat tulisan yang tak bisa diungkapkan secara lisan. Melalui tulisan, ia bisa menata kata dengan baik (Paling tidak bagi dirinya sendiri) yang bisa dihapus kemudian diganti dengan kata yang menurutnya lebih pas dan sepadan. Dengan menulis, ia bisa berbicara tanpa harus bersuara. Lihatlah.. Betapa banyak tulisan yang bisa merubah dunia. Betapa hebatnya sebuah tulisan, bukan ? Mari kembangkan budaya membaca dan menulis di lingkungan sekitar kita, Everywhere :)