Saturday, September 24, 2011

Mereka, Sumber Motivasiku :))

Bismillah..


Kembali. Jemari ini menari-nari di atas deretan keyboard yang amat dirindukan oleh seorang wanita pencinta sastra, sastra menulis. Ya, menulis. Sebuah kegiatan yang mampu menetralisir emosi jiwa yang meluap-luapkan kerinduan teramat mendalam akan karya sederhana penentram hati, perangkai asa, pemompa semangat, penyejuk sukma. Hanya sosok wanita biasa yang selalu terinspirasi dari sosok penulis tersohor alumni Universitas Al-azhar, kairo. Habiburrahman El-Shirazy.

***

Ditemani alunan instrument ESQ yang tak kalah syahdunya dengan tarian jemari yang begitu lincah memainkan deretan alphabet dengan riangnya menanti giliran masing-masing. Seperti menanti makanan di DU a.k.a Dapur Umum kala saya SMA dahulu. Ah, SMA. Begitu terukir indah dalam sudut hati ini tentang memori SMA, SMA dan SMA, rasanya takkan pernah habis untuk dituliskan berjuta cerita, beraneka rasa kasak-kusuk dalam kompleks SMAN GAUL, madrasah terbaik untuk kaum kawula muda akan pentingnya ‘kedisiplinan’. Tentu saja ada penopang unggul dibalik kekuatan pondasi megah di seantaro GAUL tersebut, mereka adalah cendikiawan terhebat, orangtua ke dua setelah orangtua di rumah, merekalah sang pembangun pondasi itu, ibu/bapak guru terunggul, yang selalu terpatri dalam relung hati. Mudah-mudahan Allah membalas berlipat-lipat semua tetes keringat kalian dalam menuangkan sedikit demi sedikit ilmu dengan penuh kesabaran kepada kami, siswa-siswi bandel yang tak tau terima kasih ini. Maafkan kami duhai pahlawan tanpa tanda jasa :’)

Orangtua adalah sosok motivator tertulus dalam sejarah. Orangtua di rumah, orangtua di sekolah, orangtua di kampus. Saya percaya setiap mereka memiliki visi dan misi yang sama. Memberikan ilmu yang mereka punya, bahkan lebih dari itu, menginginkan saya –kita- bisa jauh lebih sukses dari mereka. Itulah sang motivator ulung terdekat kita. Melalui merekalah ilmu Allah Yang Subhanallah Maha luas sekali diamanahkan. Melalui merekalah kita dikenalkan dengan Tuhan, dengan bumi, dengan langit dan semua kejadian yang kita tak tau sebelumnya. Sebuah profesi yang merupakan sumber dari segala sumber. Artinya, semua profesi, baik itu dokter, polisi, penulis, pegawai, dan semuanya belajar dan bersumber dari sosok pendidik yang luar biasa. Terima kasih kami ucapkan wahai orangtua-orangtua kami tercinta. Tanpa kalian, saya –kami- takkan jadi apa-apa. Jasa kalian takkan terhapus oleh peradaban zaman hingga akhir masa.
Ya Allah, jadikanlah setiap huruf yang mereka ajarkan kepada kami sebagai pahala dan ampunan yang berlipat-lipat dari-Mu. Allah Maha Pengasih. Allah Maha Pengampun :’)

***

Ilmu ? Untuk apa sih ilmu, buktinya banyak orang yang jauh lebih sukses tanpa harus sekolah atau kuliah dahulu. Tanpa harus berlelah-lelah membaca dan menulis bertahun-tahun. Tanpa harus membuang-buang waktu di atas bangku. Dan tanpa-tanpa lainnya. *Halahh :D*
Hmm.. Itulah pikiran sempit yang selalu ingin serba instant dan melihat sesuatu hanya dari satu sisi saja.
Taukah kita, apakah yang pertama kali diperintahkan Allah kepada Muhammad, rasul teladan akhir zaman ??
Yah.. Tuhan memerintahkan untuk “Membaca dan Menulis” (Qs. Al-'alaq). Supaya apa ? Tidak lain dan tidak bukan supaya kita berilmu, supaya kita tau, supaya kita bisa membaca alam semesta, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Coba deh cari di internet tentang isi kandungan surat Al-'alaq ini. Jangan hanya membaca artinya saja. Niscaya kita akan tau betapa terperinci dan luasnya makna surat ini. Subhanallah sekali yaa.. ^_^

Bayangkan apabila kita ingin pergi ke hutan, tanpa mengetahui hutan itu seperti apa dan bagaimana, tentu kita akan tersesat tak tentu arah, ga ada bekal, di serang binatang buas. Bandingkanlah dengan orang yang berilmu. Dengan ilmu, kita tau seperti apa dan bagaimana keadaan hutan belantara itu sebelum kita terjun ke sana, sehingga kita akan membawa peta agar tak salah jalan, membawa bekal, mengatur siasat untuk menghadapi binatang buas dan bencana-bencana lain yang mungkin terjadi.

Bahkan begitu spesialnya orang yang berilmu, sampai-sampai Allah mengangkat derajatnya. (Coba dibaca juga terjemahan Al-Quran kita dan Al-hadist yang membahas tentang ini). Mengapa orang yang jarang beribadah tapi berilmu lebih utama dari orang yang selalu beribadah tapi tak berilmu ??
Ya, Karena dalam beribadah juga kita harus punya ilmu, mana yang wajib, mana yang sunnah, mana yang haram, bagaimana membaca Al-Quran yang benar dengan tajwidnya, dan sebagainya). Nah, apalagi jika orang yang berilmu itu ahli ibadah. Tentu dia lebih tinggi derajatnya di mata sang Khalik.
Subhanallah, hidup ini memang harus belajar yaa. Sejak kita lahir hingga akhir hayat. Sejak bayi, kita telah belajar, belajar berbicara, berjalan, hingga kemudian berlari, belajar sabar, belajar menghargai dan sebagainya.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah, untuk terus memperbaiki diri. Selagi nafas masih berhembus, nadi masih berdenyut, jantung masih berdegup. Sebusuk apapun kita, sehitam apapun hati kita, selama kita sadar, menyesal, dan taubat yang sebenarnya, Dia tidak akan menyia-nyiakan ketulusan kita.

Allah Maha Baik, Selangkah kita mendekat, seribu langkah Dia merapat..
Tetaplah berbuat baik, meski semua orang menyalahartikan niat baik kita, meski tak ada yang melihat kebaikan itu. Yakinlah Allah Maha Melihat ketulusanmu. Karena ketulusan, keikhlasan itu hubungannya dengan Tuhan.. Terus semangat dalam menuntut ilmu, dengan sungguh-sungguh dan sabar. Man Jadda Wajada. Man Shabara Zhafira..! ^_^

Alhamdulillah..

Monday, August 8, 2011

Karena Semua Butuh Proses :)

Saat usiaku mulai baligh, mama mewajibkanku untuk sholat 5 waktu, akan tetapi aku masih sering bolong-bolong meski sudah dipaksa. Aku tak tau betapa Allah mewajibkan sholat, hingga sholatlah sebagai tiang agama, yaitu tidak akan diperhitungkan amal ibadah lain apabila sholatnya belum benar. Karena semua butuh proses.

Saat memasuki SMA, papa menyuruhku untuk menutup aurat, akan tetapi aku belum mau, alasanku belum siap dan ingin menjilbabi hati dahulu. Menurutku, jilbab itu identik dengan kuper, sok alim, dsb. Astaghfirullah. Karena semua butuh proses.

Saat mulai hidup berasrama di SMAN GAUL, aku mulai terbiasa sholat 5 waktu meski karena sholat untuk absen. Takut nilai agama kecil. Ikut-ikutan. Dan sebagainya. Karena semua butuh proses.

Perlahan akupun mulai ketergantungan dengan sholat ini, seperti ada hutang bila belum dikerjakan. Aku merasa ada yang kurang kalau belum sholat. Alhamdulillah :'). Karena semua butuh proses.

Saat aku mulai kuliah, aku berniat untuk mencoba berbagai model rambut :D (baca: panjang, pendek, segi, dll) dan rencana itu berubah ketika semua sahabatku mulai memakai jilbab.
Di semester 1 akhir ramadhan, akupun berjilbab karena ikut-ikutan, masih belum tau betapa wajibnya memakai jilbab ini, sampai-sampai Allah mengukir perintahNYA dalam Al-Qur'an. Karena semua butuh proses.

Saat awal kuliah, aku sudah jarang membuka dan membaca Al-Qur'an meski 1 atau 2 ayat, godaan ketika tak lagi hidup berasrama. Kedisiplinan mulai merapuh :'(. Karena semua butuh proses.

Lama-kelamaan akupun menyadari perubahan kebiasaan dahulu, merasa bersalah dan berdosa. Merasa semakin jauh dariNYA. Sungguh membuatku resah dan gelisah. Dan aku mencoba bangkit, membangun kembali pondasi yang telah rapuh. Aku kembali seperti aku yang dulu. Membaca Al-Qur'an, memahami terjemahannya juga, selembar demi selembar. Karena semua butuh proses.

Waktu terus berputar, tanpa bisa menawar, iman kadang naik, kadang turun. Ketika aku rajin mendekatiNYA, aku merasa semakin ingin menggali tentangNYA. Aku tak ingin lagi melanggar aturanNYA. Tak mau lagi menjauh dariNYA. Yah, selangkah aku mendekat, seribu langkah Dia merapat. Karena semua butuh proses.

Ketika aku jatuh cinta, aku telah salah dalam mengaplikasikannya. Mungkin Dia murka atas sikapku yang tidak menjaga hati sebelum ikatan sakral yang suci diatas pernikahan. Hingga aku terluka, sedih dan nilai kuliahkupun turun, akibat banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Dan kini aku sadar betapa sayangnya Dia padaku, Dia sadarkan aku, Dia beri cahaya HidayahNYA akan pentingnya menjaga hati karenaNYA. Karena semua butuh proses.

Aku merasa tak tau diri sekali, sehari aku taubat, besoknya aku langgar, kemudian taubat, langgar lagi, dan taubat lagi. Astaghfirullah, betapa baiknya Dia, meski aku tak tau diri, Dia masih mengingatkanku :'). Karena semua butuh proses.

Menurut apa yang kurasakan hingga saat ini, iman itu akan meningkat atas usaha kita sendiri. Atas semua yang kita lakukan. Akupun mulai menghiasi handphoneku dengan lagu-lagu islami, menghiasi facebook, blog, twitter dengan hal-hal yang bermanfaat, mengikuti majlis islami seperti liqa, menonton yang bermanfaat saja, rajin mendengarkan ceramah agama di radio, rajin membaca buku-buku atau catatan yang bisa memompa iman, dll. Yah, iman itu dicari bukan datang sendiri. Karena semua butuh proses.

Ramadhan tahun ini, aku benar-benar merasakan indahnya ramadhan yang sesungguhnya. Alhamdulillah aku masih diberi nikmat usia hingga aku bisa menikmati bulan yang penuh berkah, maghfiroh, hidayah, inayah dan ampunan ini. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan usia ini agar aku tak menyesal di kemudian hari. Alhamdulillah, di hari ke-4 puasa, aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an meski dari juz 12 akhir. Alhamdulillah, sungguh nikmatnya ramadhan, 1 ayat Al-Qur'an = khatam 1 Al-Qur'an di bulan lain. Subhanallah, betapa baiknya Dia. Karena semua butuh proses.

Di bulan ramadhan ini juga, aku mulai membiasakan untuk tak lagi mengenakan celana jeans yang menampakkan lekak-lekuk tubuh. Bukannya aku ingin dikatakan "sok alim" atau "sok ukhti-ukhti" (^_^). Yah, aku hanya ingin mencoba menutup aurat yang sebenarnya sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Al-hadist. Hanya ingin menjadi hambaNYA yang baik, melaksanakan sedikit demi sedikit perintahNYA. Sudah sepatutnya aku mengerjakan perintahNYA, karena terlalu banyak nikmat yang telah Dia berikan kepadaku. Hanya dengan mengerjakan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA-lah caraku bersyukur padaNYA. Lagian semua yang Dia perintahkan adalah yang "terbaik" bagi hambaNYA. Sudah banyak buktinya, sudah banyak penelitian ilmiahnya, bahwa sholat dan puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan, serta termasuk tidak memakai pakaian yang ketat juga telah diteliti bahwa orang yang sering memakai pakaian yang ketat akan terkena berbagai macam penyakit. Subhanallah, betapa baiknya Dia. PeraturanNYA adalah demi kebaikan kita sendiri.

Dan menurutku ga ada alasan yang tepat untuk mengenakan jeans lagi. Aku tak ingin lagi mengorbankan perintahNYA hanya karena alasan : Mengikuti model perkembangan zaman, biar dibilang keren, modis, gaul dalam berpakaian meski pakai jilbab atau biar dibilang jilbab modern atau waaah... biar dibilang sexy. Astaghfirullah. Karena semua butuh proses.

Sungguh aku tak peduli lagi dengan semua orang yang mengatakan bahwa : aku norak, aku lebai, aku kuno, aku ga modis, aku sok alim atau apa, I don't care. Yang penting aku hanya ingin Dia melihat aku, aku ingin Dia sayang aku, aku ingin Dia sudih mendekati aku :'). Bismillah, semoga aku bisa istiqomah meski dengan modal sedikit ilmu dan iman, aku akan berusaha mengamalkan ilmu yang aku miliki, yang tak lain berasal dari ilmuNYA yang subhanallah luas sekali, tak terhitung dan tak terduga oleh akal pikiran ini. Karena semua butuh proses.

Saat ini, saat ramadhan 1432 H, aku meminta kepadaNYA sebaik-baik permintaan. Permohonan terbaik. Semoga aku bisa istiqomah dan hamasah dalam mengarungi semua ujian hidup berikutnya hingga pada akhirnya aku bisa menghadapNYA dengan mengucap "Lailahaillallah".
Semoga Allah selalu membimbingku dan melimpahkan rahmat hidayahNYA padaku. Hingga aku terus berada di jalan yang lurus.
Semoga Allah menetapkan semua kebaikan itu, meneguhkan hatiku untuk selalu taat akan semua syariatNYA.
Aamiin Allahumma Aamiin...

Pada akhirnya aku adalah manusia yang lemah, yang banyak kekurangan, terkadang kokoh, terkadang rapuh...
Memang tidak ada manusia yang sempurna, tetapi setidaknya kita mendekati titik kesempurnaan itu. Misal sempurna itu 1, maka kita akan berusaha menjadi 0,9999... Bukan 0,1 atau 0,2 yang jauh dari nilai 1 :)
Oleh karena itu, aku akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih dan lebih baik lagi...

Dan semua itu butuh proses :))

Tuesday, July 12, 2011

Aku Menyerah :')

Aku menyerah
Ketika ku tahu ada sebuah rasa muncul dihatiku
Sebuah rasa yg tak mampu ku jabarkan, hanya mampu kurasakan..

Aku menyerah
Bukan karena aku terkalahkan oleh rasa itu,
Namun ku tahu, semakin lama kurasakan, maka hanya semakin terasa sakitnya..

Aku menyerah
Aku ingin menghindar sejauh yg ku mau
Aku ingin pergi sejauh yg ku ingin..

Aku menyerah
Ketika ku tahu ada namamu yg mampir dalam munajatku
Ketika ada wajahmu yg terlintas dimimpiku..

Aku menyerah
Bukan ku tak mau bersamamu
Namun karena ku tahu, kebersamaan itu hanya sebuah mimpi bagiku..

Aku menyerah
Karena ku tahu, mungkin tak ada namaku dalam hati kecilmu
Karena ku tahu, Aku bukan Bidadari yg kau cari..

Aku menyerah oleh cinta dalam diam ku
Aku tak ingin berlarut-larut pada kesedihanku..

Pernah ku harapkan sebuah akhir layaknya kisah Ali dan Fatimah
Namun bagaimana jika akhirnya seperti kisah Salman Al-Farishi ??

Ya.. Aku menyerah
Aku ingin kembali pada diriku yg dulu
Dimana tak pernah ada nama lain yg mengusik hati selain Nama-Nya
Dimana cintaku pada-Nya tak pernah terbagi..

Aku menyerah
Layaknya serpihan kaca yg pecah,
tercecer tak tentu arah..

Aku menyerah
Demi airmata yg tak ingin ku buang sia-sia
Tak ingin ku tangisi apa yg bukan milikku..

Dan akhirnya.. Aku benar-benar menyerah
Terimakasih kau selalu mengingatkanku untuk tersenyum
Terimakasih selalu mengingatkanku untuk selalu mengingat-Nya..

Aku tak ingin rasa ini berkembang sia-sia
Semoga kau dapatkan Bidadari impianmu

Aku tahu takkan mampu menjauh darimu
Namun kutahu, mencintaimu adalah satu hal yg tak pasti..
Ku kan kembali menggapai cinta-Nya

Namun Jika memang kau mencintaiku, jemputlah aku dengan kereta IMANmu..

:')

Wednesday, June 22, 2011

Renungan di Rajab-NYA (Penuh harapan) ^_^

Renungan seorang wanita yang masih sangat miskin dengan ilmu.. yang ingin berbagi sedikit ilmu yang ia miliki.. yang selalu mengharap berkah dari ilmunya.. Aamiin Allahumma Aamiin :)
Pertengahan Rajab di sudut ruangan yang diiringi sebuah Irama islami, nada pembawa inspirasi.. masuk menembus qalbu atas izinNYA. :)
Sumber inspirasi :: Catatan bapak Gandi Bin jumin di sebuah situs jejaring sosial.


******


Di usiaku yang telah menginjak kepala 2 ini, yaitu 20 tahun tepatnya pada tanggal 26 Mei 2011 kemarin, aku ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas semua Nikmat-Nikmat yang telah ALLAH hadirkan kepada`ku  selama aku numpang hidup di dunia fana ini yang penuh dengan tipu muslihat…
DIA-lah Yang Maha Menghidupkan (Al-Muhyi) yang menghidupkan aku sampai sekarang ini masih bisa tersenyum manis kepada mereka yang menzholimi dan mencintai`ku.
DIA-lah Yang Maha Penghitung (Al-Mushshii), yang menghitung segala apa yang aku lakukan selama aku hidup di dunia ini. Dan menghitung segala apa yang aku ucapkan, aku lisankan dan aku lakukan dalam beribadah kepada`NYA.

Ya Ilahii, Aku tau Karena ENGKAU-lah Yang Maha Memberi Kemanfaatan (An-Naafi’u), yaitu memanfaatkan waktu-waktu`ku untuk banyak berbuat kebaikan hanya karena`MU dan dengan memperbanyak amal ibadah`ku dan meluaskan amalyah sholeh`ku.

Aku sangat bersyukur, Beberapa bulan yang lalu ENGKAU telah memberiku 'Hadiah, Hidayah, Inayah, Rahmat, Berkah indah kepada jati diri`ku disaat aku bertaubatan nasuha di hadapan`MU. Lalu dengan kuasa`MU, dengan Kun fayakuun`MU taubatan nasuha`ku di nisbatkan oleh`MU, ya karena aku tau bahwa hanya ENGKAU-lah Yang Maha Penerima Taubat (At-Tawwaabu). :’)

Karena Engkau-lah Yang Maha Memiliki Kerajaan (Maalikul Mulki) yang menghendaki makhluk-MU untuk berubah dari kebhatilan menuju keadaan HAQ`MU, dari jalan yang gelap menuju jalan terang`MU. Alhamdulilah ENGKAU ijabahkan hati ini dan membolak-balikan hati`ku tuk tetap Istiqomah dalam jalan HAQ`MU. Amin Ya Allahumma amin ^_^

Rabb, aku masih ingat, ketika aku bertaubatan nasuha kemudian ENGKAU merubah qolbu`ku, membolak balikan hati`ku sampai 360 derajat --sifat, sikap, ucap laku lampau`ku..--

ENGKAU ganti caraku berpikir dan berakal dari mencintai perhiasan duniawi menjadi cinta Akhirat. ENGKAU rubah diri`ku dari yang tidak pernah tau akan diri sejati`ku menjadi tau diri akan diri sejati`ku. Lalu aku siap menjadi diri sejati yang selalu rindu mengejar Ridha`MU dari ufuk Timur ke ufuk barat dan dari ufuk Barat ke ufuk timur, terus dan menerus tanpa lelah. Aamiin Allahumma amin..

ENGKAU bolak-balikkan hati`ku dari condong ke hal yang bhatil dibalik lebih condong ke hal yang HAQ atas HAQ Mutlak`MU. ENGKAU yang merubah kelakuan`ku dan merubah cara berpikir`ku lebih minimalis memikirkan DUNIA dan lebih maksimalis memikirkan AKHERAT. Amin Allahumma amin.

Karena aku yakin hanya ENGKAU-lah Yang Maha Membukakan (Al-Fattaah) Hati`ku, Yang membukakan tabir sejatinya diri`ku dan tabir hijab`ku dan membukakan rahasia alam bhashirah`ku tuk lebih mengenal`diriku dan mengenal`MU.

Hanya ENGKAU`lah Yang Maha Pengampun (Al-Ghafuur) dosa-dosa`ku, dosa maksiat`ku, dan segala macam variasi dosa-dosa`ku semenjak aku menjadi makhluk yang paling mudarat dimuka bumi ini ketika itu. :’(

Segala kenikmatan dan rasa syukur atas berkah indah dari`MU, alhamdulilah sampai saat ini aku sangat menikmati berkah Ilmu Tauhid`MU, berkah whusul kepada`MU, berkah memahami bahwa ilmu`MU Subahanallah sangat-sangat-sangat`lah luas dan tidak akan pernah bisa dijangkau sampai aku diwafatkan`pun Ilmu`MU tidak akan habis-habis`Nya dalam uraian2`MU, dalam aliran sungai sampai ke hulu`MU yang tak berujung itu, Masyaallah kenikmatan mengarungi samudera Ilmu-ilmu-ilmu`MU..

Aku tau karena hanya ENGKAU adalah Yang Maha Luas (Al-Waasi’u), Yang Maha Pewaris (Al-Waarit) ilmu-ilmu`MU yang tak terhitung berapa banyaknya terus mengalir-mengalir dan mengalir..,

Dan hanya ENGKAU`lah Yang Maha Pencabut (Al-Qaabidhu) yang mencabut sifat-sifat buruk`ku, mencabut sifat kezhaliman dan kebodohan`ku menjadi paham dan dipahamkan makna tersirat dari ilmu-ilmu`MU. Alhamdulilah amin Ya Allahumma amin.

Aku sangat bersyukur ENGKAU sulap diriku seperti sekarang ini menjadi lebih manfaat dalam menyikapi hidup dan dihidupkan oleh`MU, walaupun masih ada segelintiran kaum yang masih menghujat, mencela, menzholimi, mengolok-olok, menfitnah tanpa alasan yang masuk akal dan mereka yang masih hobby mencemo_oh jalannya syiar`ku hanya karena`MU.

Rabb, semenjak ENGKAU tanamkan sifat Qana'ah dalam qolbu`ku, hal yang aku sebutkan diatas Itu sama sekali tidak penting untuk`ku dan yang pasti tidak manfaat bagiku. Biarpun mereka berceloteh atas buruk sangkanya dan biarlah mereka bersikap tak baik kepada`ku, i said... ''.. I Dont Care.." ...

Coz, yang aku lihat dimana-mana hanya ada ENGKAU ya Allah, aku hadapkan wajah`ku hanya kepada`MU dan aku rasakan rasa pengabdian`ku hanya untuk`MU Ya Kasih`ku Al Haq Azza Wa Jalla. Karena aku yakin bahwa Buhul Tali SAMINA Wa ATONNA`MU yang mengikat dalamnya qolbu`ku tuk tetap Istiqomah beribadah hanya memandang`MU Ya Mujibasailin.

ENGKAU rubah kehidupan`ku, change my profile dan aku sangat bahagia ENGKAU sulap hidup`ku menjadi baik, lebik baik dan lebih-lebih baik-baik dan baik lagi untuk merasakan nikmat syukur dalam setiap detakan jantung`ku.

Nikmat indah dalam kebersamaan dengan`MU lebih dekat, dekat dan lebih mendekat kepada`MU tanpa jarak ruang dan waktu. Karena aku tau ENGKAU adalah sedekat urat leher manusia. Alhamdulilah nikmatnya dalam kebersamaan bersama`MU ya Rahman Ya Rahiim..

Dan aku tau bahwa ENGKAU-lah Yang Maha Pemberi Petunjuk (Al-Haadi) hidup`ku, pemberi petunjuk wafat`ku kelak. Subahanallah Ya Rabb hanya ENGKAU`lah Yang Maha Cendekiawan (Ar-Rasyid) yang memberi ilmu`MU kepada`ku yang bersumber dari telaga khautsar`MU..


Dan ENGKAU Maha Mengangkat (Ar-Raafi) yang mengangkat derajat kehidupan`ku lebih bermanfaat dan lebih berguna dari zaman jahiliah`ku yang lalu.
Dan kemudian ENGKAU ajarkan aku untuk menjelaskan kepada mereka yang tidak percaya akan kekuasaan`MU, yang tidak yakin akan rahmat dan inayah`MU dan yang masih dalam keragu-raguan mereka dihidupkan dan kurangnya memahami hidup dan mengartikan makna dihidupkan oleh`MU.

Segala macam cara ENGKAU memberi hidayah kepada hamba2`MU dan banyak sekali cara ENGKAU berkehendak dalam memberikan anugerah dari taubatan nasuha hamba2MU dan banyak macam jalan menuju Arasy`MU, itu semua hanya kuasa`MU yang berkehendak atas cara`MU.

Segala HIDAYAH itu hanya ENGKAU`lah yang mengatur, bukan pula kita yang pilih. Hidayah itu bukan pula rekayasa manusia. Karena Hidayah itu campur tangan`MU kepada hamba2`MU yang dikehendak`Nya.

Alhamdulilah Yaa Rabb, ENGKAU Mengajariku untuk memahami makna setiap RASA yang hadir dalam qolbu`ku, mengajariku bagaimana cara menyampaikan kebaikan-kebaikan`MU kepada mereka dengan penuh rasa sayang, full rasa cinta, full rasa ikhlas, rasa sabar, rasa pasrah, rasa tawakal, rasa ridha, rasa khauf, rasa qana'ah atas segala ilmu`MU yang ENGKAU ajarkan masuk ke dalam Lubb`ku. Amin Allahumma amin..

Aku tau karena ENGKAU-lah Yang Maha Penyabar (Ash-Shabuur) yang memberi aku rasa sabar, Yang Maha Pemaaf (Al-Afuwwu) yang mengajari`ku memaafkan mereka yang suka berbuat zhalim kepada`ku.
Dan Yang Maha Kuat (Al-Qawiyuu) yang menguatkan hati`ku untuk terus syiar dan jihad kebaikan hanya karena`MU sehingga aku ridha atas apa yang ENGKAU hadirkan pada`ku. Itulah selendang 'Tawakal`ku kepada`MU ya Rahman ya Rahiim. Amin.
Tak lupa ENGKAU-lah Maha menyaksikan (Asy-Syahiid) segala tingkah laku semua manusia, dan Maha Pembalas (Asy-Syakuuru) kebaikan dan keburukan manusia. Hanya ENGKAU-lah Yang Maha Adil (Al-Adlu) yang mengadili setiap hamba2`MU yang berbuat zhalim pada ajaran`MU.


******


Rabb, Limpahkan-lah seluruh rahmat`MU, Hidayah`MU kepada`ku, kepada Orang tua`ku, saudara/ri`ku,

Kepada keluarga besar`ku, kepada orang-orang yang aku cintai,

Kepada sahabat-sahabat Akhirat`ku, kepada teman-teman`ku, kepada mereka yang diam-diam mencintai`ku secara sembunyi-sembunyi (^_^) dan...

Kepada orang-orang yang pernah menzholimi`ku, kepada orang-orang yang pernah mencem'oohkan`ku, kepada musuh-musuh`ku jika memang dia memusuhiku tanpa sebab dan jika memang aku punya musuh dan ada yang memusihiku secara sembunyi2 dan terang2an atau segolongan mereka orang2 yang memusuhiku lalu menjauhiku hanya karena ENGKAU Ya Allah..


Ya Allahumma, Rahmati`lah Aku, Rahmati`lah mereka, Rahmatilah hati`ku dan hati-hati mereka, himpunkan`lah kekuatan`MU yang menyeluruh dalam cahaya kedamaian didalam hati yang indah didalam keberkahan cahaya damai yang bersumber dari Nurun ala Nurin`MU.


Yaa Allah, yaa Rabbi…

hanya kepada`MU`lah aku memohon dan hanya karena ENGKAU-lah yang bisa membolak-balik-kan hati setiap manusia.
Dan nikmat yang bisa merubah diriku menjadi lebih baik dari yang lalu dan yang paling lalu. Karena aku tau ENGKAU-lah Yang Maha Menguasai (Al-Waali) seluruh Qolbun`ku dan Yang Maha Pemberi Kekayaan (Al-Mughniy) hati`ku.


Ya Allah, Ya Rabbi…

Dengarlah dan ijabahlah doaku ditengah bulanMu, bulan Rajab ini ya Illahi..

1. Selama aku bertaubatan nasuha dan kembali kejalan`MU, aku merasa bahwa cahaya`MU selalu setia hadir dalam Qolbu`ku,

Pinta-ku, Aku memohon kepada-MU, Jangan redupkan/padamkan cahaya`MU dari Qolbu`ku, biarlah hati`ku selalu bercahaya terus dibawah cahaya`MU. Sinarilah dengan cahaya`MU ya Allah…
Karena aku tahu ENGKAU adalah Maha Bercahaya (An-Nuur). Dan jangan ENGKAU Ambil Nuur itu dari kehidupan`ku. Karena aku sudah merasa Qana'ah dan nyaman bersama cahaya`Mu Ya Allah. :'(

Dan hanya dengan 'Cahaya di atas cahaya'MU itulah penerang jalan pulangku cahaya Kemuliaan`MU yang menyala-nyala. Pliiss Ya Allah,.. tetapkan`lah cahaya itu selalu menghiasi Qalbu`ku sebagai penerang jalan wafat`ku kelak yang akan menerangi`ku saat ENGKAU panggil diri`ku tuk masuk ke negeri akherat`MU. :')

2. Ya Allah, Istiqomahkan dan tanamkan Rasa Cinta kepada`MU, Rasa Sayang kepada makhluk2 ciptaan`MU, dan tanamkan Rasa Kesabaran dalam hatiku, Rasa Ikhlas, Rasa Tawakal, Rasa Ridha, dan Rasa Tawadhu dalam Qolbu`ku. Aku mohon Ya Rabb, jangan ENGKAU Cabut semua Rasa-Rasa itu dari Qalbu`ku sampai ajal`ku ENGKAU cabut dari jasad`ku.

Teruslah istiqomahkan`lah aku dari Rasa-Rasa yang ENGKAU tanamkan hingga menyerap masuk ke dalam pori-pori`ku, ke seluruh nadi aliran darah`ku, menyerap masuk ke seluruh daging`ku, menyerab ke tulang belulang`ku, tertanam dalam kekekalan sejati SULBI`ku dan tertancap dalam indahnya Qalbu`ku yang ENGKAU cahayai lalu sampai masuk ke lapisan hati terdalam Lubb`ku..

Karena Aku tau hanya ENGKAU-lah Yang Maha Kuat (Al-Qowiyyu). Yang Maha Kokoh (AL-Matiinu) dan Yang Maha Pemelihara (Al-Hafiizhu) semua Rasa-rasa itu. Sehingga aku merasa nyaman, merasa tentram, merasa Peacefully bersama Rasa-Rasa itu Ya Allah. So, Plisssss jangan ENGKAU cabut Rasa-Rasa itu dari Qolbu`ku, dari Shudur`ku, dari Fuad`ku, dari Lubb`ku dan dari jasad`ku ini.


3. Aku sadar bahwa tubuh ini kepunyaan`MU, Ruh ini juga kepunyaan`MU, hanya nama`ku ini pemberian dari Orang Tua`ku dan inilah Amanah`ku.

Maka aku memohon kepada`MU.., Atur`lah aku dalam irama gerak Af'al`MU, dan gerakkan-lah aku dalam kehendak`MU, Gerakkan-lah seluruh jasad`ku, Ruh`ku, akal pikiran`ku, Hati dan Qolbu`ku, dan ke 7 hawa nafsu yang ada didalam diriku dengan mengikuti gerak af'al`MU yang Haqiqi..

Tundukkan-lah semuanya atas perintah dan gerak Af'al`MU, bahwa hanya ENGKAU-lah yang berhaq menggerakkan seluruhnya dalam kehidupan`ku. Karena aku tau ENGKAU-lah Yang Maha Membangkitkan (Al-Baa’itsu) seluruh gerakkan`ku…

******

Inilah keinginanku di bulan Rajab, semoga ENGKAU mengijabah doa-doa`ku. Karena aku tau ENGKAU-lah Yang Maha Mengabulkan (Al-Mujiibu) doa-doa hamba`mu yang Fakir dan dhoif ini. Amin Allahumma amin.
Untuk mengarungi setiap detik waktu ke depan, Aku harus banyak-banyak mencari ladang amal tuk bekal pulang`ku, agar aku bisa berpulang tanpa sesat, mengetahui jalan pulangku dan berucap 2 kalimat syahadat dalam nafas terakhirku sambil tersenyum manis saat sakratul maut menjemput`ku sehingga aku bisa meraih gelar ‘khusnul khotimah’ MU. Alhamdulilah itu`lah jalan akhir karier hidup`ku dengan sukses, Amien Ya Allah Ya Mujibasailin.


“Ya Allah, berikan kepada kami kesempurnaan dalam kebaikan (adab), keselarasan dengan Alquran dan sunnah Nabi-Mu yang pengasih dan penyayang. Jauhkan kami dari hawa nafsu dan setan yang terkutuk, dengan kemuliaan Nabi Muhammad saw. Amien….”

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan Nabi Muhammad, hamba-Mu, dan rasul-Mu, nabi yang ummi, kepada keluarga, dan sahabatnya. Dan Limpahkanlah salam sebanyak ilmu-Mu yang meliputinya, sebanyak pena-Mu yang mencatatnya, dan sebanyak kitab-Mu yang merangkumnya. Ya Allah, ridhailah para penghulu kami, Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, para sahabat, para tabi’in, dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka dengan baik sampai Hari Kiamat. Amien….”

“YA ALLAH JADIKANLAH SEBAIK-BAIK UMUR-KU PADA UJUNGNYA DAN SEBAIK-BAIK AMAL-KU ADALAH PADA UJUNG AKHIRNYA, DAN SEBAIK-BAIK HARI-KU ADALAH PADA SAAT AKU MENEMUI-MU". (Doa Khusnul Khotimah)

“Sesungguhnya shalat-ku, ibadahku, hidup dan matiku (hanyalah) untuk Allah, Tuhan semesta alam.“ (Q.S. al-An’am 6:162).

Akhirnya, semoga kita mampu mengubah diri dengan apa yang kita miliki… seperti kata pepatah, ingetin yaa…
“Kebanggaan sejati adalah sikap senantiasa berbuat yang terbaik, meskipun tidak ada yang melihat dan mengawasi. Kualitas karya kita akan menjelaskan “SIAPA KITA” yang sebenarnya.”

“Ketika kita diragukan kredibilitasnya, diremehkan apapun yang kita lakukan, maka tunjukkanlah akhlak mulia dan kecerdasan emosimu. Setiap orang memiliki hati nurani, maka sentuhlah nuraninya dengan kelembutan akhlak dan kekuatan ayunan doa.”

“Allah tidak berorientasi hasil, tapi PROSES mengenai apa yang kita perbuat. Maka belajarlah mengubah diri menjadi lebih baik, karena tidak ada seseorangpun yang lahir dalam keadaan sukses ataupun pandai.”


******

Salam Ukhuwah Islamiyah… ^_^
Siti Aslamiah di pertengahan Rajab :)

Sunday, June 12, 2011

Keajaiban Al-Qur'an: Sungai di dalam Laut

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
Mudah-mudahan fenomena alam ini makin menambah keimanan kita, dan menjdikan kita terus bersyukur kepada Allah yang telah memberi jalan kepada kita untuk belajar dan mengamalkan ayat-ayatNYA.



“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) 
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. 
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.  

 
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.


Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
 
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
 
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam, akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. 


Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) 


Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”  

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico . Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.  

 

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT. 
Dari Berbagai Sumber

Sunday, June 5, 2011

Beribadah Saat "HAID"


..saya seorang wanita yang ingin mencoba berbicara kepada semua wanita yang membaca tulisan saya..

mentang-mentang diberi kelonggaran untuk tidak sholat, puasa, dan membaca Al Qur’an, tidak sedikit yang ‘lupa’  kepada Sang Maha Pemberi kelonggaran.*hayo ngakuuu..cikuw..cikuw

waktu enam-tujuh hari siklus haid kebanyakan dimanfaatkan untuk bermalas-malasan beribadah dan libur juga ketaatan kepada Allah SWT.*astagfirullah
siapa bilang tidak bisa beribadah saat haid?
coba bayangkan,enam hari itu lama lho, itu setara dengan 144 jam atau 8640 menit atau 518400 detik.
Akan sia-sia jika kita melewatkan begitu saja.
Padahal masa-masa haid itu rawan godaan syaitan,
ah.. betapa bersorak bergembira mereka, karena pada masa-masa itu kadar iman kita lagi  turun.
Tapi, jangan khawatir ketika kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan selalu bersama kita.

“Barang siapa seorang muslimah yang menyambut haidnya dengan kalimat istighfar dan hamdalah, maka sepanjang haidnya dia diberkahi dan dianggap melakukan amal-amal seperti biasanya.” (Al Hadist)

Bukan berarti dengan datang haid iman kita boleh turun. Justru saat kita haid, Allah sedang memberikan fase keringanan dan memberikan kemudahan pada kita. Artinya kita diistirahatkan, tapi (kalau kita ikhlas) tetap dianggap beramal. Hal-hal yang tidak bisa kita kerjakan saat haid pun bisa kita ganti dengan amalan lain.
Allah menguji wanita pada beberapa saat, pertama saat haid, kedua saat pertama kali dengan suami, ketiga saat mengandung dan keempat saat melahirkan. Itulah skenario atau fase-fase kehidupan yang diberikan Allah dengan tujuan untuk mendewasakan kita agar menjadi wanita shalehah.
Hikmah masa haid ini adalah Allah sedang membentuk jati diri kewanitaan kita dengan mentraining sekaligus menguji tingkat kesabaran, ketelitian, kebersihan, dan tingkat kesungguhan kita.


“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku dan Aku bersama dengannya ketika ia ingat kepada-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku di dalam hatinya, maka Aku pun ingat kepadanya di dalam hati-Ku. Jika ia ingat kepadaku dalam lingkungan khalayak ramai, niscaya Aku pun ingat kepadanya dalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, Aku mendekatinya pula sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, niscaya Aku mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya sambil berlari” Hadis riwayat Abu Hurairah ra


betapa indahnya mendekati Allah itu.
nah, kita juga bisa kok mendekatkan diri kepada Allah saat haid,
jangan pesimis dulu, kita juga bisa berburu pahala saat kita memang dilarang untuk sholat,puasa,dan membaca Al Qur’an.

pertama:
Memperbanyak dzikir, dzikir itu tidak di larang saat haid. Bisa juga membaca Al ma’tsurat dzikir pagi-petang.

kedua:
Mendengarkan murottal. Bukan orang yang membaca Al Qur’an saja yang mendapat pahala dan rahmat, orang yang mendengarkan pun mendapatkan pahala.*subhanallah..
Coba deh, di winamp dan di HP jangan cuma lagu-lagu band aja yang di download, coba download beberapa ayat Al Qur’an dan lagu-lagu nasyid, kalau sempet sih 30 juz lebih keren lagi..
Nah, sisihkan sedikit waktu untuk mendengarkan. Selain menambah pahala, itu akan semacam menjadi terapi untuk menenangkan hati.. trust me it work!

ketiga:
Membaca buku-buku ilmu pengetahuan atau buku-buku agama, hal ini akan menambah ilmu yang bermanfaat, bisa kita pakai untuk diri kita pribadi atau bisa di share kepada orang lain. Dan ilmu yang bermanfaat itu salah satu tiga amalan yang tidak akan putus sampai kita meninggal.*subhanallah

keempat:
beribadah itu luas, bekerja dengan niat karena Allah itu ibadah, berinfaq itu ibadah, berkata dengan perkataan yang baik itu ibadah. Silaturahmi itu ibadah, dan banyak lagi, karena segala sesuatu yang diniatkan karena Allah itu adalah ibadah..

nah, banyak kan hal-hal yang bisa kita lakukan saat kita tidak boleh melakukan ibadah-ibadah “terlarang” saat haid. Betapa Sayangnya Allah pada kita, terutama kaum wanita.
yuuk, kita sama-sama mulai untuk menghargai setiap detik waktu, karena dia tidak akan kembali. :)

Thursday, June 2, 2011

TENTANG SI "IRI"

Angin..
Tolong sampaikan salamku kepada mereka yaa..
Aku sangat iri kepada mereka.
Aku ingin seperti mereka.


Mereka yang tetap istiqomah dengan pakaian taqwanya.
Mereka yang selalu menghiasi wajah dengan wudhu'nya.
Mereka yang sangat cinta pada Rabbnya.
Mereka yang selalu menghiasi matanya dengan airmata karena sangat takut pada murka Rabbnya.
Mereka yang selalu menyegerakan shalatnya setelah adzan diatas segala kegiatannya.
Mereka yang selalu memakai lipstik taqwa dengan dzikirnya.
Mereka yang selalu shalat tahajjud di sepertiga malamnya.
Mereka yang selalu sabar dalam fatamorgana dunia.
Mereka yang tau banyak hal tentang agamanya.
Mereka yang menjaga lidah dan kegiatannya dari hal-hal yang sia-sia.
Mereka yang menjadikan Al-Quran sebagai bacaan tercintanya.
Mereka yang cinta rasul dan sunnahnya.
Mereka yang sangat mulia akhlaknya.
Mereka yang tak suka hura-hura dengan tipuan dunia.
Mereka yang banyak memberikan zakatnya.
Mereka yang bisa menjaga pandangannya.
Mereka yang selalu ingat matinya.
Mereka yang selalu ingat kampung akhiratnya.

Tahukah engkau wahai angin, aku begitu iri melihat "senyum ikhlas" mereka dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai syariat islamiah.

Tahukah engkau wahai angin, aku sangat ingin seperti mereka. Mereka yang membuat para bidadari surga "cemburu" padanya.

Duhai angin, do'akan aku yaa, semoga aku bisa seperti mereka. Mereka si "calon bidadari surga".
Amiin ya Rabbal 'alamiin :)

Saturday, May 28, 2011

Membaca itu Nikmat ??

Membaca adalah kegiatan yang membosankan dan menghabiskan waktu kata mereka yang tak suka kegiatan ini. 'Mending nonton, bergosip atau main game deh.'

Tetapi tidak bagi saya, membaca adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan, yang membuat kita tahu semua hal.
Jujur, baru-baru ini saya menitih hobi membaca. Mungkin karena mendapatkan hidayah atau apa namanya, yang jelas saya mencoba untuk membaca ketika saya mendalami makna dari firman Allah dalam Al Quran yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, 'Bacalah dengan nama Tuhanmu'.

Saya harapkan setelah membaca catatan ini, pembaca sekalian mencoba untuk membaca, tidak perlu buku-buku yang tebal, mulailah sedikit demi sedikit untuk buku yang kecil dahulu, tapi ingat bacalah buku yang "bermanfaat". :)

Baiklah, saya tidak bermaksud untuk mempengaruhi para pembaca sekalian, saya hanya ingin berbagi kebahagiaan yang saya alami pribadi, pengalaman membaca yang membuat saya tahu banyak hal, saya ingin anda merasakan kebahagiaan yang saya rasakan. ^^

Alhamdulillahirabbil'alamin, semua kebaikan tak lain datangnya dari Allah semata, yang Maha tinggi ilmunya dan tidak tertandingi.
Saya bersyukur karena telah diberi nikmat membaca ini. Seperti nikmat islam yang telah dianugerahkan kepada saya.
Bagaimanakah jika saya terlahir dari orang yang membangkang kepadaNYA, mungkin saya akan menjadi orang yang zalim dalam kegelapan selamanya. Na'udzubillah minzalik.

Dahulu, saya meremehkan orang-orang yang hobi membaca a.k.a kutu buku. Saya sama sekali tidak tertarik untuk menjadi seperti mereka, yah yang saya baca hanyalah buku-buku pelajaran dan hafalan saja. (Pantesan ya membaca itu membosankan, hihi)
Tapi kini, dunia seperti terbalik, kegiatan yang dahulu aku pandang sebelah mata, kini menjadi bagian dari hidupku.
Kini saya sadar, betapa banyak ilmu yang saya peroleh dari membaca, terutama ilmu agama, kebetulan saya suka membaca novel-novel islami pembangun jiwa, kisah-kisah luar biasa dari para Nabi dan Rasul, para sahabat dan sahabiyahnya.

Sungguh nikmat yang indah.
Dari membaca, saya tahu bahwa Allah itu maha pengasih dan maha pengampun kepada hambaNya. Maka, kubertobat dan tak ingin mengulangi kesalahanku. Allah masih mau menjaga aib kita, Kita saja yang tak tahu malu, udah dikasihi dan disayangi, masih saja melakukan dosa. Astaghfirullah, ampuni kami ya Allah. :'(

Dari membaca, saya tahu dan bisa merasakan betapa besarnya perjuangan Nabi Muhammad Saw kepada umatnya meski harus dilempari batu, diludahi, diasingkan, dianggap gila, bahkan dikejar-kejar untuk dibunuh oleh orang kafir. Masya Allah, betapa sayangnya beliau kepada kita, bahkan ketika menjelang ajalnya, beliau masih menanyakan nasib umatnya kepada malaikat jibril. :'(

Dari membaca, saya bisa merasakan sakitnya hati ini ketika saudara-saudara di palestina di bantai habis-habisan. Saya bangga dengan mereka yang kokoh imannya, sejak kecil sudah hafal Al Quran, Subhanallah, semoga mereka dimasukkan Allah ke Surga Firdaus.

Dari membaca, saya tahu betapa kuatnya kepercayaan Abu bakar kepada Muhammad, dialah yang pertama percaya kerasulan beliau, dialah yang pertama kali mengikrarkan diri masuk islam, karena kepercayaannya kepada Muhammad, tanpa ada keraguan sedikitpun, tanpa menyelidiki sedikipun, maka dia mendapat gelar as siddiq oleh Rasul Muhammad Saw.

Dari membaca, saya tahu kisah-kisah sahabat dan sahabiyah Nabi yang kesemuanya mengandung hikmah bagi saya pribadi, bahkan airmata ini selalu menetes ketika saya tahu betapa kuatnya iman mereka, harta dan NYAWApun tak berarti demi kecintaan mereka kepada Allah dan Muhammad. Subhanallah.

Dari membaca, saya tahu bahwa ada 70 ribu orang dari umat Nabi Muhammad Saw yang masuk surga tanpa dihisab. Betapa beruntungnya jika kita termasuk diantaranya, masuk surga tanpa dihitung dulu amal baik dan buruk, masuk surga tanpa harus masuk neraka dahulu. Subhanallah. Semoga kita termasuk didalamnya.

Dari membaca, saya tahu bahwa yang beruntung di dunia dan di akhirat hanyalah yang beriman dan yang melakukan amal saleh serta saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Makanya saya sangat senang mengingatkan dan diingatkan tanpa harus menyinggung perasaan sesamanya.

Dari membaca, saya tahu bahwa dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah, bidadari surgapun cemburu padanya. Subhanallah, oleh karenanya, cita-cita tertinggi saya adalah menjadi wanita solehah. Amiin.

Dari membaca, saya bisa merasakan betapa hebatnya perjuangan Soekarno dan para pahlawan lainnya dalam memproklamasikan kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, sehingga tiap tanggal 17 agustus diperingati sebagai hari merdeka untuk mengenang perjuangan mereka.

Dari membaca, saya tahu bagaimana cara belajar yang baik, bagaimana mengefisienkan waktu dan bagaimana memaksimalkan kerja otak.

Dari membaca, saya tahu kejadian-kejadian luar biasa yang kesemuanya belum tentu kita alami sendiri dalam hidup, seperti kisah hellen killer, para pemeran di buku laskar pelangi, ketika cinta bertasbih, dalam mihrab cinta, merengkuh surgaMU, dan masih banyak kisah-kisah pembangun jiwa lainnya.

Dari membaca, saya tahu bahwa mereka takkan berhenti sampai kita mengikuti ajaran mereka yang membuat murka Allah SWT. Aku berlindung kepadaNYA dari godaan setan yang terkutuk. Ketentuan dan aturan Allah lah yang pasti benar dan bermanfaat bagi kita sendiri dibanding peraturan buatan tangan manusia.

Dari membaca, saya tahu betapa luasnya dunia ini, kita sangat kecil jika dilihat dari kacamata luar angkasa.
Apalagi jika dilihat dari kacamata yang menciptakan dunia ini, Allah Maha Besar. Sedangkan dunia yang sangat kecil ini masih sangat kecil lagi karena berada dalam dalam sebuah galaksi, dan galaksi itu buaanyak sekali. Dunia saja kecil, apalagi kita, manusia. Kalau anda ingin tahu lebih detil lagi, silahkan baca buku geografi, hehe
So, kesimpulannya kita itu sangat keeecil sekali dimata Allah, ga ada gunanya kita mencongakkan kepala untuk sombong. :)

Dan masih banyak lagi ilmu yang saya dapat dari membaca, yang kesemuanya tak kan mungkin saya ceritakan disini.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, dan...

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA ANDA BAHAGIA. ^_^

Tuesday, May 24, 2011

... RASULULLAH ...

Salah satu lagu yang membuatku meneteskan airmata, Subhanallah sekali :')

Rasulullah... dalam mengenangmu
Kami susuli lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umatmu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau rasul mulia
Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran

Rasulullah... kami umatmu
Walau tak pernah melihat wajahmu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamal sunnahmu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kita tak pernah bersua
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela
 

...Kisah Umar Bin Khatab R.A Menangis...

Pernahkah anda membaca dalam riwayat akan Umar bin Khatab menangis? Umar bin Khatab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan maupun kawan. Bahkan konon, dalam satu riwayat, Nabi menyebutkan kalau Syaithan pun amat segan dengan Umar sehingga kalau Umar lewat di suatu jalan, maka Syaithan pun menghindar lewat jalan yang lain. Terlepas dari kebenaran riwayat terakhir ini, yang jelas keperkasaan Umar sudah menjadi di kalangan umat Islam. Karena itu kalau Umar sampai menangis tentulah itu menjadi peristiwa yang menakjubkan.

.
Mengapa “singa padang pasir” ini sampai menangis?

.
Umar pernah meminta izin menemui . Ia mendapatkan beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat . Sebagian tubuh beliau berada di atas tanah. Beliau hanya berbantal pelepah yang keras. Aku ucapkan salam kepadanya dan duduk di dekatnya. Aku tidak sanggup menahan tangisku.
Rasul yang mulia bertanya, “mengapa engkau menangis ya Umar?” Umar menjawab, “ bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini telah menimbulkan bekas pada tubuh engkau, padahal Engkau ini Nabi Allah dan kekasih-Nya. Kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan Kisra dan duduk di singgasana emas dan berbantalkan “.
Nabi berkata, “mereka telah menyegerakan kesenangannya sekarang juga; sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada musim panas. Ia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian berangkat dan meninggalkannya. “
Indah perumpamaan Nabi akan hubungan beliau dengan dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara; hanyalah tempat berteduh sejenak, untuk kemudian kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.
Ketika anda pergi ke Belanda, biasanya akan transit di Singapura. Atau anda pulang dari Saudi Arabia, biasanya anda mampir sejenak di Abu Dhabi. Anggap saja tempat transit itu, Singapura dan Abu Dhabi, merupakan dunia ini. Apakah ketika transit anda akan habiskan segala perbekalan anda? Apakah anda akan selamanya tinggal di tempat transit itu?
Ketika anda sibuk shopping ternyata telah memanggil anda untuk segera meneruskan perjalanan anda. Ketika anda sedang terlena dan sibuk dengan dunia ini, tiba-tiba Allah memanggil anda pulang kembali ke sisi-Nya. Perbekalan anda sudah habis, tangan anda penuh dengan bungkusan dosa anda, lalu apa yang akan anda bawa nanti di padang Mahsyar.
Sisakan kesenangan anda di dunia ini untuk bekal anda di akherat. Dalam tujuh hari seminggu, mengapa tak anda tahan segala nafsu, rasa lapar dan rasa haus paling tidak dua hari dalam seminggu. Lakukan ibadah puasa senin-kamis. Dalam dua puluh empat jam sehari, mengapa tak anda sisakan waktu barang satu-dua jam untuk sholat dan membaca al-Qur’an. Delapan jam waktu tidur kita….mengapa tak kita buang 15 menit saja untuk sholat tahajud.

“Celupkan tanganmu ke dalam lautan,” saran Nabi ketika ada sahabat yang bertanya tentang perbedaan dunia dan akherat, “air yang ada di jarimu itulah dunia, sedangkan sisanya adalah akherat“

Bersiaplah, untuk menyelam di “lautan akherat”. Siapa tahu Allah sebentar lagi akan memanggil kita,dan bila saat panggilan itu tiba, jangankan untuk beribadah, menangis pun kita tak akan punya waktu lagi.

>> Subhanallah,, betapa tidak berartinya kehidupan di dunia yang hanya sementara ini, yang hanya sebagai tempat persinggahan dibandingkan kehidupan AKHIRAT yang kekal abadi. Antara surga dan neraka :'(
Ya Rabb,, masukkanlah hamba ke surgaMu yang penuh limpahan rahmatMu ... Aamiin :')

Saturday, May 21, 2011

25 Pesanan Luqman Hakim Kepada Anak-Anaknya Dalam Bentuk Wallpaper ...

25 Pesanan Luqman Al-Hakim kepada anak-anaknya

Pesanan 1: “Hai anakku, ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Bila engkau ingin selamat agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yg bernama Takwa, isinya ialah Iman dan layarnya adalah Tawakkal kepada ALLAH.”
1 - dunia ibarat laut yang dalam
Pesanan 2: “Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.”
2 - terima nasihat
Pesanan 3: “Hai anakku, orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kpd ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.”
3 - tawadduk
Pesanan 4: “Hai anakku, seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.”
4 - baja bagi tanaman
Pesanan 5: “Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.”
5 - hutang
Pesanan 6: “Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yg menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar-benar takut ( taqwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.”
6 - putus asa dari rahmat Allah
Pesanan 7: “Hai anakku, seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seseorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal- hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.”
7 - pendusta akan hilang kpercayaan
Pesanan 8: “Hai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.”
8 - jiran tetangga yang jahat
Pesanan 9: “Hai anakku, janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.”
9 - orang bodoh sebagai utusan
Pesanan 10: “Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.”
10 - dusta dan daging burung
Pesanan 11: “Hai anakku, bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah utk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.”
11 - pilih majlis
Pesanan 12: “Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.”
12 - jangan makan sampai kenyang
Pesanan 13: “Hai anakku, janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja kerana pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.”
13 - pahit dan manis
Pesanan 14: “Makanlah makananmu bersama-sama dengan orang-orang yang taqwa dan bermusyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.”
14 - makan bersama orang yang bertakwa
Pesanan 15: “Hai anakku, bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu api, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.”
15 - ilmu untuk diamalkan
Pesanan 16: “Hai anakku, bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura-pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati-hatilah.”
16 - mencari kawan sejati
Pesanan 17: “Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.”
17 - bertutur dengan baik dan sopan serta bermanis muka
Pesanan 18: “Hai anakku, bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.”
18 - pilih teman yang berharap
Pesanan 19: “Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharapkan sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya' yang akan mendatangkan cela pada dirimu.”
19 - jangan riya' dan mengharapkan sanjungan
Pesanan 20: “Hai anakku, janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan oleh dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.”
20 - jangan condong kepada dunia
Pesanan 21: “Hai anakku, usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.”
21 - berdiam diri lebih baik dari berkata yang kotor
Pesanan 22: “Hai anakku, janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu.”
22 - berjalan tanpa tujuan dan mensia-siakan harta
Pesanan 23: “Barang siapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.”
23 - disayangi dan tiada penyesalan
Pesanan 24: “Hai anakku, bergaul rapatlah dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.”
24 - bergaul rapat dengan orang yang alim dan berilmu
Pesanan 25: “Hai anakku, ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.”
25 - ala kadar dan jangan hipokrit