Monday, January 28, 2013

TARGET

Bismillah...
Ini masalah target pencapaian, beberapa target sudah di  checklist. Alhamdulillah Allah memberikan jalan yang mulus untuk mencapainya. IP saya semester ini 4,0. Di luar perkiraan dan harapan saya. Saya berdoa sama Allah, minta B saja sudah cukup. Allah amat baik yaa.

Saat ini, yang menjadi target utama saya, mengulang satu mata kuliah lagi, yakni menggambar teknik dan segera menyelesaikan skripsi saya, kemudian maju ke seminar hasil bulan Juni 2013. Menyesuaikan dengan target wisuda saya pada tanggal 22 Agustus 2013. Aamiin.

Astaghfirullah, Astaghfirullah...
Saya tak tau apa yang akan terjadi ke depannya. Saya tentunya hanya bisa berusaha dan berdoa, selebihnya Allah yang mengatur. Tapi saya selalu percaya, kemanapun takdir membawa saya, itu adalah yang terbaik ! Always...

Saat ini saya sedang memulai semuanya, berawal dari mulut yang selalu berdoa, insya Allah, semua rencana terlaksana sebagaimana mestinya...
Saya akan memperjuangkan mimpi saya bersama Allah dan doa-doa kalian semua. Al~Fatihah...

Thursday, January 24, 2013

Muhammad is MY IDOL

Ayu Hartina. Mungkin dia takkan pernah sadar sampai dia membaca tulisan saya yang satu ini. Seorang sahabat yang saya kenal semenjak berstatus sebagai mahasiswa program studi Teknik Pertanian di Universitas Sriwijaya. Entah bagaimana ceritanya kami bisa bersahabat sampai saat ini yang sama-sama sedang sibuk menggeluti tugas akhir di akhir semester 7. Mudah-mudahan dimudahkan oleh Allah dan kami bisa berwisuda bersama (Aamiin).

Saya sama sekali tidak ingin membahas tentang proses terjalinnya kedekatan antara kami. Saya ingin membahas suatu kejadian yang membuat saya benar-benar mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada dia. Kejadian yang tercatat dengan tinta emas dalam sejarah saya. Mungkin ini juga alasan mengapa kami bisa bersahabat selama ini sementara kebanyakan teman lain yang dengan mudah berganti-ganti teman dekat masing-masing.

Baiklah, saya langsung ke pokok cerita dimana seorang Ayu adalah gerbang yang membawa saya mengalami perubahan 180 derajat dari kehidupan saya biasanya. Tentunya perubahan ke arah positif. Memang Universitas saya sudah ada yang namanya kegiatan AMKAI setiap memasuki tahun ajaran baru, semacam kegiatan belajar agama islam pada umumnya. Tapi hanya sebatas pengkajian saja dan mahasiswa bisa bebas untuk lanjut atau berhenti. Sehubungan tahun pertama kuliah adalah masa-masa tersibuk dengan segala praktikum dan tugas-tugasnya, kami memutuskan berhenti AMKAI saja.

Memasuki semester 4, Ayu tiba-tiba memulai percakapan. Percakapan yang tak biasa kami bicarakan. Ayu bilang sedih ya justru semakin kuliah rasanya kita semakin jauh dari ilmu agama. Ada sih 2 sks mata kuliah agama di semester 2, tapi menurut ayu masa cuma sebatas itu saja kita belajarnya, sebatas shalat 5 waktu, puasa saja. Bukankah ilmu agama itu adalah pokok ilmu yang mencakup segala bidang kehidupan ? Deg, dalam hati saya berpikir benar juga kata Ayu. Hati saya terasa kosong dan gersang tanpa adanya masukan ilmu untuk lebih mengenal agama saya sendiri.

Dan ini alasan saya mengapa saya sangat berterimakasih kepada Ayu, karena dialah yang membantu saya mendapatkan semacam pencerahan. Dialah yang memaksa saya untuk mengikuti Tarbiyah, yaitu semacam pertemuan rutin yang dipimpin oleh seorang murabbi yang lebih paham tentang agama islam.

Jujur, awalnya saya terpaksa karena ga enak menolak ajakan sahabat saya tercinta, saya pikir jika itu baik mengapa tidak dicoba dulu ? Dan kalian tahu, yang pertama saya alami adalah tersinggung. Tersinggung karena murabbi saya membahas tentang makna "Berpakaian tapi telanjang" yakni berpakaian ketat dan transparan. Yah, meskipun barangkali murabbi saya tak bermaksud untuk menyinggung, saya sekarang mengucapkan beribu-ribu terimakasih, karena semenjak itu saya sering banyak melamun, berpikir, mencari tahu dan akhirnya membenarkan beliau. Alhamdulillah, atas izin Allah akhirnya saya bisa terlepas dari segala pakaian ketat seperti celana jeans warna-warni saya. Wa syukurillah.

Di pertemuan berikutnya masih dengan murabbi yang sama, saya merasa Allah benar-benar telah memberikan hidayahNya. Saya tak kuasa menahan airmata saya ketika diceritakan betapa mulianya akhlak dan hati manusia terbaik dan nabi terakhir kita, rasulullah salallahu 'alaihi wasallam.


Iya, pria itu adalah Muhammad, penutup para nabi, sebaik-baiknya manusia; yang pernah membalas lemparan batu dengan lemparan doa; yang mencintai umatnya lebih dari mencintai dirinya sendiri; yang di akhir hayatnya, masih sempat mengingat dan memperhatikan umatnya; Yang pernah ditunjukkan syurga, tapi tidak tergoda untuk menetap di dalamnya, memilih kembali ke bumi, tak rela melihat umatnya yang masih banyak tersesat. Dialah Muhammad, yang lebih senang memotong tangan putri kesayangannya daripada melihat ketidakadilan yang merajalela; yang dengan tulus memamah dan menyuapi pengemis yahudi sambil mendengarkah hinaan dan cacian terhadap dirinya; yang mengajarkan kita (umatnya) tentang ketuhanan, kebenaran, juga kemanusiaan. Maka, tak inginkah kamu bertemu dengannya?


Jujur, saya baru mendapati kisah yang begitu menyentuh batin saya sampai ke akar-akarnya. Saya memang tahu bahwa Muhammad adalah rasul terakhir kita yang diutus oleh Allah dan diberi mukjizat Al-quran, tapi saya tak pernah sampai detail diceritakan bagaimana kisah perjalanan hidup beliau. Belum pernah.

Dan semenjak hari itu, saya seperti terlahir kembali, saya lebih semangat dan rajin mengikuti tarbiyah dan berusaha setiap hari untuk memperbaiki diri. Alhamdulillah, Allah telah memberi saya hidayah melalui Ayu sahabat saya dan murabbi saya dengan cerita-ceritanya yang amat berkesan. Semoga kelak kami dipertemukan Allah kembali di syurganya dan berjumpa Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wa sallam. Allahumma Aamiin.

Kalau dulu saya kebanyakan mengidolakan artis-artis yang tampan, kini saya hanya mengidolakan Nabi Muhammad, dan saya akan selalu berusaha mengikuti sunnah beliau. Semampu saya.


*Edisi Maulid Nabi Muhammad (12 Rabiul Awal 1434 H), Allahumma Shalli 'Ala Muhammad Wa 'Ala Ali Muhammad*

Thursday, January 17, 2013

Good News, Alhamdulillah.

"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan.....?"

Dalam kesendirian kala libur pasca semester, saya memutuskan untuk tidak berlama-lama berlibur. Secara, sebagai mahasiswa tingkat akhir, libur itu bikin galau. Ga ada peningkatan alias stalk. So, daripada kelak saya menyalahkan diri sendiri dan menyesal akibat liburan yang tak seberapa ini, saya memutuskan untuk kembali ke kost-an, untuk bertahap mengerjakan skripsi saya.

Disamping sibuk men-download jurnal dan materi tentang skripsi saya, saya juga membuka situs UNSRI, sekedar iseng mencari upgrade-an informasi seputar kampus saya yang hijau itu. Tiba-tiba saya mendapati sebuah pengumuman tentang "REVISI KALENDER AKADEMIK UNSRI 2012/2013".

Deg, dalam hati saya berdoa semoga semua rencana saya baik-baik saja. Namun, di luar dugaan, ternyata pada halaman terakhir surat keputusan Rektor UNSRI membuat saya benar-benar merasa kaget, kaget setengah senang.

Intinya, Rektor memutuskan bahwa jadwal wisuda setelah bulan Mei 2013 adalah bulan Agustus 2013. Terus terang awalnya saya kaget, tapi lama-kelamaan saya sadar mungkin ini jawaban doa yang selalu saya selipkan setiap sujud terakhir dalam shalat. Allah Maha BAIK. Jadi, keputusan saya insyaallah bulat untuk mengulang mata kuliah Menggambar Teknik semester genap ini. Saya ingin mewujudkan impian pertama saya saat awal kuliah dulu. Yah, meskipun saya harus sedikit merevisi juga rencana dan targetan saya, tak masalah. Yang jelas saya akan berusaha semampu saya untuk mengejar bulan Agustus 2013 sebagai kesempatan emas dari Sang Maha Kuasa. Bismillah, lahaula walaa quwwata illa billah !


Terimakasih ya Allah, sungguh bibir hamba kaku, sedikitpun tidak ada nikmatMu yang bisa hamba dustakan. Mana mungkin hamba bisa tak tau diri seperti itu sementara nikmatMu selalu mengalir setiap saat.. Mohon tuntunlah hambaMu yang lemah ini agar selalu berada di jalanMu yang Engkau cintai dan Engkau ridhoi. Allahumma Aamiin.